Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, banyak orang memilih untuk tidur di siang hari dan beraktivitas di malam hari. Entah karena pekerjaan, kebiasaan, atau alasan kenyamanan pribadi, pola tidur terbalik ini sering dianggap hal biasa. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berdampak cukup serius pada kesehatan tubuh?
Tubuh manusia memiliki sistem alami bernama ritme sirkadian, yaitu jam biologis yang mengatur kapan kita seharusnya tidur dan bangun.
Secara alami, malam hari adalah waktu tubuh beristirahat — saat hormon melatonin diproduksi untuk membantu tidur nyenyak. Sebaliknya, siang hari adalah waktu tubuh aktif karena sinar matahari menekan produksi melatonin.
Ketika seseorang rutin begadang dan tidur di siang hari, ritme sirkadian terganggu, sehingga tubuh tidak bisa berfungsi optimal.
Pola tidur yang terbalik bisa memicu berbagai masalah, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa di antaranya:
Tidur tidak sesuai ritme alami dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Akibatnya, seseorang lebih mudah mengalami kenaikan berat badan, bahkan berisiko terkena diabetes tipe 2.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pekerja malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi dan penyakit jantung koroner akibat jam tidur yang tidak teratur.
Tidur di siang hari umumnya tidak sedalam dan tidak senyaman tidur malam. Cahaya alami dan kebisingan di siang hari membuat kualitas tidur menurun, meski durasinya sama.
Ritme tidur yang berantakan dapat menurunkan kadar hormon serotonin, yang berperan dalam menjaga suasana hati. Akibatnya, seseorang lebih mudah stres, mudah marah, dan sulit fokus.
Aktivitas di malam hari sering diikuti dengan kebiasaan makan larut malam, yang dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan penumpukan lemak.
Tidak selalu. Tidur siang singkat (power nap) sekitar 20–30 menit justru bisa membantu memulihkan energi dan meningkatkan fokus.
Namun, yang berisiko adalah tidur siang sebagai pengganti tidur malam secara rutin — karena itu berarti tubuh kehilangan siklus alami istirahat yang sebenarnya.
Jika kamu tidak bisa menghindari begadang karena pekerjaan malam atau kebiasaan tertentu, berikut cara agar tubuh tetap sehat:
Tidur cukup 7–8 jam meskipun di siang hari.
Gunakan tirai gelap agar kamar terasa seperti malam.
Jaga suhu kamar tetap sejuk dan nyaman.
Hindari kafein atau gadget sebelum tidur.
Usahakan tidur di jam yang sama setiap hari untuk menjaga ritme tubuh.
Tidur di siang hari dan begadang di malam hari memang bisa dilakukan, tapi tidak ideal untuk kesehatan jangka panjang. Pola ini dapat mengganggu hormon, metabolisme, suasana hati, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Tubuh manusia pada dasarnya diciptakan untuk beristirahat di malam hari dan aktif di pagi hari. Jadi, menjaga pola tidur yang seimbang bukan hanya soal waktu istirahat, tapi juga kunci utama untuk menjaga kualitas hidup yang lebih sehat.
Buah Kuning yang Sederhana Ini Menyimpan Segudang Nutrisi dan Khasiat untuk Tubuh Paragraf 1Pisang merupakan…
Viral istri sah di Medan kirim papan bunga sindiran ke wisuda mahasiswi kedokteran yang dituduh…
Jakarta, 30 Oktober 2025 — Dunia maya Indonesia kembali diguncang oleh sebuah video pendek yang…
Perselingkuhan adalah salah satu pengkhianatan emosional dan moral paling dalam yang dapat terjadi dalam sebuah…
Mandi air dingin sering kali dianggap hanya sebagai cara menyegarkan diri setelah beraktivitas atau ketika…