Paris, Agustus 2025 — Klub raksasa Prancis Paris Saint-Germain (PSG) secara mengejutkan mengumumkan langkah besar dalam restrukturisasi skuad menjelang musim kompetisi 2025/2026. Tak tanggung-tanggung, sebanyak sembilan pemain resmi masuk daftar jual, menandai dimulainya era baru di bawah manajemen pelatih anyar dan strategi klub yang kini lebih mengutamakan efisiensi serta regenerasi skuad.
Langkah ini menjadi tajuk utama di berbagai media Eropa, dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta sepak bola. Apakah ini bentuk dari kekecewaan terhadap performa musim lalu? Atau strategi ambisius untuk membangun tim dengan identitas baru?
Mari kita bahas lebih dalam keputusan besar PSG ini, daftar pemain yang akan dilepas, serta implikasi strategisnya terhadap masa depan klub.
Musim 2024/2025 menjadi salah satu musim yang mengecewakan bagi PSG. Meskipun berhasil mempertahankan gelar Ligue 1, kegagalan di Liga Champions—tersingkir di perempat final oleh Real Madrid—dan performa inkonsisten membuat manajemen mengambil langkah drastis.
Setelah kepergian Kylian Mbappé ke Real Madrid setahun sebelumnya, PSG memang memasuki periode transisi. Klub mencoba mengandalkan pemain muda dan beberapa rekrutan baru, namun chemistry tim tak kunjung terbentuk. Hal ini memicu evaluasi menyeluruh oleh direktur olahraga Luis Campos dan pemilik klub dari Qatar Sports Investments.
Berikut adalah nama-nama yang diumumkan akan dilepas PSG dalam jendela transfer musim panas ini:
Presnel Kimpembe
Bek tengah asli akademi PSG ini mengalami penurunan performa dan kerap cedera. Ia kini dikaitkan dengan beberapa klub Serie A.
Carlos Soler
Gelandang asal Spanyol yang didatangkan dari Valencia ini gagal menunjukkan konsistensi dan masuk dalam daftar jual sejak musim lalu.
Renato Sanches
Meski sempat digadang-gadang sebagai jenderal lini tengah, cedera berkepanjangan membuat PSG memutuskan melepasnya.
Layvin Kurzawa
Salah satu pemain tersisa dari era lama PSG. Minim kontribusi, gaji tinggi, dan performa menurun menjadi alasan pelepasan.
Hugo Ekitike
Penyerang muda yang sempat dianggap prospek cerah ini tak mampu bersaing di lini depan. Dipinjamkan musim lalu dan kini siap dilego permanen.
Marco Asensio
Mantan pemain Real Madrid ini disebut tak sesuai ekspektasi klub, meskipun sempat tampil apik di awal musim.
Fabian Ruiz
Gelandang elegan asal Spanyol ini tampil inkonsisten dan kurang cocok dengan sistem permainan pelatih baru.
Julian Draxler
Sudah sejak lama tak masuk rencana utama tim. Gajinya menjadi beban dan PSG kini siap melepasnya secara gratis.
Keylor Navas
Kiper senior asal Kosta Rika yang kehilangan tempat utama setelah Donnarumma menjadi pilihan utama. Dipastikan tak akan memperpanjang kontraknya.
Ada beberapa alasan kuat mengapa PSG mengambil langkah besar ini:
Pembersihan Gaji
Banyak dari sembilan pemain tersebut memiliki gaji tinggi, sementara kontribusinya minim. Dengan melepas mereka, PSG diperkirakan bisa menghemat hingga €60 juta per musim dalam biaya gaji.
Regenerasi Tim
PSG berencana membangun ulang skuad dengan pemain muda berbakat, baik dari akademi sendiri maupun pembelian pemain muda Eropa dan Amerika Selatan.
Fokus Taktik Baru
Di bawah pelatih baru asal Jerman, Julian Nagelsmann, PSG ingin mengimplementasikan permainan pressing dan cepat. Beberapa pemain lama dianggap tidak cocok dengan sistem tersebut.
Efisiensi Finansial
Meski dimiliki konglomerat kaya, PSG mulai menyesuaikan kebijakan belanja mereka agar tak lagi bergantung pada superstar mahal. Mereka ingin menjadi klub yang lebih “berkelanjutan”.
Reaksi dari fans PSG beragam. Sebagian besar menyambut baik keputusan ini karena merasa klub selama ini terlalu memanjakan pemain bintang yang tak menunjukkan loyalitas maupun performa maksimal.
Namun, beberapa pendukung mengungkapkan kekhawatiran terkait kekosongan di beberapa posisi, terutama bek tengah dan lini tengah. Mereka khawatir PSG akan kesulitan bersaing jika pemain pengganti tak didatangkan dengan kualitas setara.
Seiring dengan keluarnya sembilan pemain, PSG telah dikaitkan dengan beberapa nama sebagai calon pengganti. Beberapa yang paling santer diberitakan termasuk:
Lenny Yoro (Lille): Bek muda berbakat yang sedang naik daun.
Xavi Simons (kembali dari pinjaman): Produk akademi PSG yang diproyeksikan jadi andalan di lini tengah.
João Neves (Benfica): Gelandang muda Portugal yang diperebutkan banyak klub top Eropa.
Rayan Cherki (Lyon): Talenta lokal yang disebut cocok dengan proyek jangka panjang PSG.
Dengan pendekatan ini, PSG tampaknya ingin meniru model klub seperti Bayern München atau Manchester City—mengombinasikan pemain muda berbakat dengan bintang yang matang secara taktik.
Cuci gudang sembilan pemain ini jelas merupakan pertaruhan besar bagi Paris Saint-Germain. Namun, langkah ini juga menunjukkan bahwa klub telah belajar dari kegagalan masa lalu yang terlalu mengandalkan kekuatan uang untuk membeli pemain bintang tanpa memperhatikan keseimbangan tim.
Jika dilakukan dengan cermat, langkah ini bisa menjadi fondasi kuat bagi PSG di masa depan—bukan hanya untuk menguasai Ligue 1, tetapi juga untuk merebut trofi Liga Champions yang selama ini selalu gagal diraih meski sudah sangat dekat.
Satu hal yang pasti, Parc des Princes akan menyambut wajah-wajah baru dan memulai perjalanan berbeda musim ini. Fans pun menanti apakah PSG benar-benar berubah atau sekadar mengganti nama-nama, namun tetap dengan masalah yang sama.
BY : PELOR
Lordosis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kelengkungan abnormal ke arah dalam pada tulang…
Malam Mencekam di Sukaramai Ketenangan malam di kawasan Asia Mega Mas, Sukaramai, mendadak berubah menjadi…
Pete atau petai (Parkia speciosa) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang cukup populer di Asia…
JAKARTA, KOMPAS — Dua wartawan mengalami kekerasan saat meliput peristiwa keracunan paket makan bergizi gratis…
Teh bunga bukan sekadar minuman. Ia adalah perwujudan dari keindahan dan kebaikan alam yang diolah…
Kritik Tajam untuk Pertamina Pernyataan mengejutkan datang dari Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi…