Waspada Varian COVID-19 Stratus: Menular Cepat dan Sebabkan Suara Serak

Lonjakan Kasus Stratus Varian Covid-19 Hantam Asia: Apa Itu Varian XFG?

COVID-19 belum benar-benar pergi. Kini, varian baru bernama Stratus atau secara ilmiah disebut XFG, mulai menyebar cepat di sejumlah wilayah Asia, termasuk India dan Asia Tenggara. Stratus masuk dalam kategori variant under monitoring (VuM) oleh WHO karena kecepatannya menyebar dan sifatnya yang hibrida.

Varian ini merupakan hasil rekombinasi dari subvarian Omicron, yakni JN.1. Dengan kata lain, Stratus terbentuk saat seseorang terinfeksi dua jenis varian COVID-19 sekaligus, menciptakan strain baru yang lebih menular dan sulit dideteksi oleh sistem imun tubuh.

Lebih Menular, XFG Picu Kekhawatiran Pakar

Pakar virologi dari Universitas Warwick, Profesor Lawrence Young, mengungkapkan bahwa Stratus menyebar lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya. Ia menyebutkan bahwa mutasi pada XFG membuat virus ini lebih mudah menghindari sistem kekebalan tubuh.

“Stratus berkembang pesat karena kekebalan masyarakat terhadap COVID-19 mulai menurun. Hal ini terjadi karena banyak orang tidak lagi menerima vaksin booster dan penurunan jumlah infeksi beberapa bulan terakhir,” jelasnya.

Menurut Profesor Young, kondisi ini meningkatkan jumlah individu yang rentan terhadap infeksi varian XFG dan subvariannya, XFG.3. Akibatnya, kemungkinan gelombang infeksi baru bisa terjadi dalam waktu dekat.

Suara Serak Jadi Gejala Paling Khas Stratus

Gejala varian Stratus pada umumnya masih mirip dengan varian COVID-19 sebelumnya. Mulai dari demam, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman atau perasa, hingga diare. Namun, yang menarik perhatian para pakar adalah kemunculan suara serak atau parau sebagai gejala khas.

Dr Kaywaan Khan, dokter umum sekaligus pendiri Hannah London Clinic, menyebutkan bahwa suara serak menjadi salah satu ciri unik yang menonjol dari varian Stratus. Ia menjelaskan bahwa pasien seringkali mengalami perubahan nada suara yang lebih berat atau parau, bahkan sebelum gejala lain muncul.

“Gejala suara serak ini bisa muncul lebih awal dan harus diwaspadai. Meskipun umumnya ringan, pasien tetap harus melakukan isolasi karena penularan Stratus tergolong tinggi,” jelasnya.

Pandangan Pakar Indonesia Tentang Stratus Varian Covid-19 : Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada

Epidemiolog Indonesia yang juga peneliti dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi varian ini. Ia mengakui bahwa XFG sudah menyebar cukup luas di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.

“Varian ini sudah masuk kategori pemantauan sejak akhir Mei 2025. Penyebarannya memang cepat, tapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa XFG menyebabkan gejala berat atau kematian yang tinggi,” ujar Dicky.

Menurutnya, munculnya subvarian baru sudah menjadi hal yang wajar dalam evolusi virus. Yang terpenting adalah menjaga disiplin terhadap protokol kesehatan dasar.

“Gejala seperti suara serak memang mencolok, tapi tetap tergolong ringan. Masyarakat cukup menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memakai masker saat beraktivitas di ruang publik, serta menjaga jarak,” tambahnya.

Kasus Melonjak di Inggris dan India Tentang Stratus Varian Covid-19

Data terbaru dari Inggris menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus varian Stratus. Jika sebelumnya hanya menyumbang 10 persen dari total kasus, kini XFG sudah mewakili hampir 40 persen infeksi COVID-19 yang terdeteksi di negara tersebut.

Di India, lonjakan juga mulai terlihat. Rumah sakit melaporkan peningkatan pasien dengan gejala ringan hingga sedang, termasuk suara serak yang menjadi keluhan utama.

Meski sejauh ini belum memicu lonjakan kasus rawat inap atau angka kematian, tren peningkatan kasus menegaskan perlunya masyarakat untuk kembali waspada dan tidak menganggap enteng varian baru ini.

Langkah Pencegahan: Kembali ke Protokol Dasar

Pakar kesehatan menyarankan agar masyarakat kembali memperketat langkah pencegahan. Beberapa hal yang direkomendasikan meliputi:

  • Gunakan masker saat berada di tempat umum atau keramaian

  • Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun atau hand sanitizer

  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan tidur cukup

  • Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala seperti batuk, demam, atau suara parau

  • Lakukan isolasi mandiri jika dinyatakan positif

Meski vaksinasi telah berhasil menurunkan angka kematian akibat COVID -19, virus ini terus bermutasi. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga kewaspadaan dan tidak mengendurkan pertahanan.

Kesimpulan: Jangan Lengah, Tapi Jangan Panik

Munculnya varian Stratus menjadi pengingat bahwa pandemi belum benar-benar usai. XFG memang menunjukkan gejala baru yang khas, seperti suara serak, namun hingga kini belum terbukti lebih berbahaya.

Langkah terbaik adalah tetap waspada, tidak lengah, dan selalu mengikuti informasi dari sumber resmi. Dengan pola hidup sehat dan protokol yang tepat, kita bisa menghadapi gelombang varian baru ini dengan tenang dan bijak.

By : ceksinii

Update24

Recent Posts

5 Penyakit Kelamin Pria Mematikan : Gejala Mengerikan yang Harus Segera Anda Waspadai!

Penyakit kelamin pria sering dianggap tabu, tetapi ketidaktahuan dapat berdampak fatal. Kenali gejala awal untuk…

2 jam ago

Wisatawan Australia Bayar Rp 69 Juta untuk Suntik Rabies di Monkey Forest Ubud, Petugas Sempat Sepelekan Insiden

Seorang wisatawan Australia harus mengeluarkan Rp 69 juta untuk suntik rabies setelah insiden gigitan monyet…

4 jam ago

5 Fakta Menarik: Harga Sembako Di Sumatra ? Daftar harga sembako 2025

“Simak 5 fakta menarik harga sembako di Sumatra 2025, mulai dari harga beras hingga program…

4 jam ago

Sadis! Karyawati PNM Mekar di Pasangkayu Tewas Dibunuh Suami Nasabah Gara-Gara Utang

Karyawati PNM Mekar di Pasangkayu ditemukan tewas dibunuh suami nasabah saat menagih cicilan. Polisi ungkap…

6 jam ago

3 Negara Kena Sanksi FIFA dan Dilarang Tampil di Piala Dunia karena Alasan Politik

  Jakarta Timnas Rusia dipastikan tidak bisa tampil di Piala Dunia 2026. Tuan rumah Piala Dunia…

16 jam ago