Sains & Teknologi

Capsula Mundi: Peti Mati yang Mengubah Mayat Manusia Menjadi Pohon

Kematian adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi cara manusia menangani jenazah sering kali tidak ramah lingkungan. Peti mati konvensional terbuat dari kayu, logam, dan bahan kimia yang dapat mencemari tanah. Namun, inovasi terbaru dalam bidang pemakaman ramah lingkungan menawarkan alternatif yang lebih selaras dengan alam. Salah satunya adalah Capsula Mundi, sebuah konsep peti mati unik yang dapat mengubah jenazah manusia menjadi pohon.

Apa Itu Capsula Mundi?

Capsula Mundi adalah proyek inovatif yang dikembangkan oleh desainer asal Italia, Anna Citelli dan Raoul Bretzel. Konsep ini bertujuan untuk menggantikan metode pemakaman tradisional dengan cara yang lebih berkelanjutan dan alami. Dalam sistem ini, jenazah ditempatkan dalam kapsul berbentuk telur yang terbuat dari bahan organik yang dapat terurai. Kapsul tersebut kemudian dikubur di dalam tanah dan di atasnya ditanam benih atau bibit pohon.

Seiring waktu, tubuh yang berada dalam kapsul akan terurai secara alami dan menjadi sumber nutrisi bagi pohon yang tumbuh di atasnya. Dengan demikian, orang yang telah meninggal tidak hanya kembali ke alam, tetapi juga memberikan kehidupan baru dalam bentuk pohon.

Cara Kerja Capsula Mundi

Proses pemakaman dengan Capsula Mundi cukup sederhana namun sangat bermakna:

  1. Persiapan Jenazah
  2. Penguburan Kapsul
  3. Penanaman Bibit Pohon
  4. Pertumbuhan Pohon – Tubuh manusia yang terurai akan menjadi pupuk alami bagi pohon, membantu pertumbuhannya hingga menjadi pohon besar.

Manfaat Capsula Mundi

Pemakaman dengan metode Capsula Mundi memiliki berbagai manfaat, baik bagi individu maupun lingkungan:

  1. Ramah Lingkungan – Tidak menggunakan peti mati kayu, bahan kimia, atau logam yang dapat mencemari tanah.
  2. Mendukung Reboisasi
  3. Mengurangi Emisi Karbon – Pemakaman konvensional sering kali melibatkan pembakaran jenazah yang menghasilkan emisi karbon. mengurangi dampak negatif ini dengan mengembalikan tubuh ke ekosistem secara alami.
  4. Memberikan Warisan yang Hidup

Tantangan dan Hambatan

Meskipun konsep ini menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi:

  1. Hukum dan Regulasi – Beberapa negara memiliki regulasi yang ketat terkait pemakaman dan mungkin belum mengizinkan metode ini.
  2. Perubahan Budaya – Tradisi dan kepercayaan tentang pemakaman berbeda-beda di setiap budaya, sehingga tidak semua masyarakat siap menerima konsep ini.
  3. Ketersediaan Lahan

Masa Depan Pemakaman Berkelanjutan

Dengan meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, konsep pemakaman hijau seperti Capsula Mundi semakin menarik perhatian. Jika lebih banyak negara dan masyarakat mengadopsi metode ini, kita dapat mengubah pemakaman menjadi bagian dari solusi perubahan iklim.

Capsula Mundi bukan hanya sebuah metode pemakaman, tetapi juga sebuah filosofi tentang bagaimana kehidupan dan kematian dapat terhubung dengan alam. Dengan mengubah jenazah menjadi pohon, kita tidak hanya memberikan penghormatan terakhir yang bermakna bagi orang yang telah tiada, tetapi juga memberikan hadiah bagi generasi mendatang dalam bentuk lingkungan yang lebih sehat dan hijau.

By : Hendra Sitepu

Update24

Recent Posts

Pidato Prabowo di PBB 2025: Fakta di Balik Mikrofon yang Mendadak Mati

Pendahuluan: Panggung Diplomasi Dunia dan Harapan Indonesia Pada Senin, 22 September 2025 waktu setempat, Presiden…

3 jam ago

Buah Kiwi Rendah Gula: Pilihan Cerdas untuk Kesehatan dan Gaya Hidup Sehat

buah Kiwi dikenal sebagai buah eksotis yang memiliki rasa unik, perpaduan antara manis dan asam…

4 jam ago

10 Rekomendasi Pilihan Kabel Data Micro USB Terbaik

Deretan rekomendasi kabel data micro USB terbaik dari berbagai merk, mulai dari Samsung, Vivan, UNEED, dan…

5 jam ago

7 Fakta Mengejutkan Protes Anti-Imigrasi di Inggris 2025: Gelombang Unjuk Rasa Membesar

Gelombang Protes Anti-Imigrasi Mengguncang Inggris Inggris kembali menjadi sorotan dunia setelah gelombang protes Anti-Imigrasi merebak…

5 jam ago

Topan Ragasa Hantam Taiwan: 14 Tewas, 2.000 Mengungsi, dan Kerugian Capai Rp4 Triliun

Taipei, 24 September 2025 – Topan Ragasa, badai terkuat yang melanda Taiwan dalam kurun lima…

6 jam ago