Rakyat Indonesia dikejutkan kabar gembira bahwa TVRI menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2026. Namun, ada hal menarik yang perlu diketahui, berapa duit yang harus dirogoh instansi milik pemerintah ini untuk membayar hak siar itu?
Berita gembira itu tak disampaikan oleh otoritas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, tetapi anggota Komisi VII DPR Hendry Munief, Selasa (30/9/2026), seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
“Kami ucapkan selamat untuk TVRI mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026. Dengan adanya hak siar itu, masyarakat dapat menikmati dengan gratis serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar,” ucap Hendry Munief.
Hendry menyebut hak siar Piala Dunia 2026 yang diperoleh TVRI itu merupakan penugasan negara.
Menurutnya, langkah yang akan dijalani stasiun televisi pelat merah itu adalah bentuk peran negara untuk memberi kesempatan kepada rakyat luas menikmati ajang sepak bola paling bergengsi di dunia.
Penyiaran Piala Dunia 2026 itu menjadi bagian dari pertimbangan DPR menyetujui penambahan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas siaran TVRI.
“Kalau TVRI berhasil menyiarkan dengan baik, ini bisa jadi momentum bagi sektor kreatif dan jasa untuk berkembang,” jelas Hendry.
Belum ada penjelasan resmi dari manajemen TVRI mengenai hak siar itu, apakah betul hanya menyiarkan 80 dari total 104 pertandingan, berapa harganya, dan dari mana sumber pembiayaannya, murni APBN atau ada skema lain.
Piala Dunia 2026 akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada pada 11 Juni-19 Juli
Berikut adalah fakta-fakta mengenai hak siar TVRI untuk Piala Dunia 2026 berdasarkan informasi terbaru:
Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan TVRI?
Rakyat Indonesia dikejutkan kabar gembira bahwa TVRI menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2026.
Namun, ada hal menarik yang perlu diketahui, berapa duit yang harus dirogoh instansi milik pemerintah ini untuk membayar hak siar itu?
Berita gembira itu tak disampaikan oleh otoritas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, tetapi anggota Komisi VII DPR Hendry Munief, Selasa (30/9/2026), seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, hak siarnya di Indonesia dipegang oleh Grup Emtek (Elang Mahkota Teknologi) dan disiarkan melalui SCTV, Indosiar, Moji, dan beberapa jaringan lainnya.
Televisi pemegang media rights itu kerap merahasiakan berapa harga yang harus mereka tebus untuk mendapatkan hak eksklusif tersebut.
Namun, Emtek dikabarkan membayar Rp636 miliar untuk 64 pertandingan Piala Dunia 2022 ditambah sejumlah turnamen FIFA lainnya.
Kalau dihitung secara kasar saja tanpa mengikutkan turnamen lainnya, maka satu pertandingan seharga Rp9,9 miliar.
Di Thailand, sebagaimana dilaporkan Bangkok Post, The Sports Authority of Thailand (SAT) membayar FIFA 33 juta dolar AS atau sekitar Rp518,1 miliar dengan kurs saat itu untuk hak siar langsung 64 pertandingan Piala Dunia 2022.
Di Vietnam, hak siar Piala Dunia 2022 ditebus sebesar 15 juta dolar AS atau sekitar Rp235,5 miliar kala itu oleh VTV.
Jumlah itu meningkat 30 persen dibandingkan harga hak siar sebelumnya di Piala Dunia 2018.
Menurut laporan media Vietnam, Tuoi Tre, hingga kini negosiasi masih berlangsung dan belum ada stasiun televisi yang membeli hak siar Piala Dunia 2026 karena harganya sangat tinggi.
Untuk mengetahui gambaran berapa uang yang harus dibayarkan TVRI guna mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026 ini barangkali bisa dikomparasikan dengan stasiun televisi sejenis di Spanyol.
RTVE atau Radiotelevision Espanola, sebagaimana dilaporkan El Mundo, menggelontorkan 59,5 juta dolar AS atau sekitar Rp991 miliar untuk hak siar 104 pertandingan Piala Dunia 2026.
RTVE berbagi biaya hak siar itu dengan Mediapro, yang dapat menjual sublisensi hak kepada platform streaming dan TV berbayar pihak ketiga.
RTVE adalah stasiun penyiaran layanan publik milik Pemerintah Spanyol melalui Sociedad Estatal de Participaciones Industriales (SEPI) atau Perusahaan Negara untuk Investasi Industri.
SEPI merupakan perusahaan induk milik negara Spanyol yang bercirikan dana kekayaan negara (sovereign wealth fund). Perusahaan ini merupakan bagian dari Kementerian Keuangan.
Sedangkan TVRI kini tidak lagi menjadi bagian dari kementerian mana pun karena sudah berstatus Lembaga Penyiaran Publik (LPP) berdasarkan Undang-Undang No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, tetapi Kementerian Komunikasi dan Digital memiliki peran sebagai otoritas perizinan dan dalam hal kepegawaian.
Sebagai LPP, TVRI bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfokus pada layanan untuk kepentingan publik.
Tayangkan Pertandingan Gratis
TVRI dikabarkan akan menayangkan pertandingan di Piala Dunia 2026 secara gratis, alias tanpa perlu berlangganan.
Kabar tersebut diungkap oleh anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief, sekaligus meminta TVRI dapat memperbaiki kualitas siaran.
“Kami ucapkan selamat untuk TVRI mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026. Dengan adanya hak siar itu, masyarakat dapat menikmati dengan gratis, serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar,” kata Hendry Munief, dikutip dari Antara.
Kader PKS tersebut menekankan perbaikan fasilitas penyiaran sangat diperlukan agar layanan maksimal atau menjangkau seluruh pelosok negeri.
Hendry juga menyambut baik penugasan LPP TVRI sebagai pemegang hak siar ajang sepak bola prestisius empat tahunan tersebut.
Menurutnya, langkah itu akan memberi kesempatan bagi masyarakat luas untuk menikmati tayangan bergengsi sepak bola dunia secara gratis atas peran dari negara.
DPR setujui penambahan anggaran
Lebih lanjut, ia mengatakan, DPR melalui Komisi VII telah menyetujui penambahan anggaran untuk meningkatkan kualitas siaran televisi pelat merah tersebut.
“Manajemen harus memperbaiki fasilitas pemancar, studio, dan teknologi yang sudah berumur, semakin bagus kualitas pemancar TVRI, semakin puas masyarakat,” ujar dia, seperti dilansir Kompas.com.
Keberhasilan TVRI dalam menyiarkan Piala Dunia 2026 dengan kualitas baik akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Jika hal itu berhasil akan berdampak pada sektor usaha kecil dan menengah untuk bergerak, mulai dari kuliner, kedai kopi, hingga industri garmen yang menjual atribut pendukung kegiatan nonton bareng, serta menyelenggarakan menonton bareng.
Baginya, momentum penyelenggaraan turnamen sepak bola terbesar di dunia dapat menjadi katalis bagi tumbuhnya industri kreatif dan sektor jasa.
Pendahuluan: Kenapa Kasus Cikande Penting Pada akhir Agustus – awal September 2025, publik Indonesia—dan kemudian…
Rahasia hidup sehat terletak pada keseimbangan pola makan, olahraga, dan gaya hidup
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan mengumumkan pegawai termalas melalui media sosial mulai November 2025,…
https://yokmaju.com/
Pendahuluan Ganja adalah tanaman yang sering menjadi perdebatan global karena manfaat dan risikonya. Meskipun banyak…
Temukan 10 makanan yang terbukti bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Dari brokoli hingga jamur, ketahui…