Categories: Trending

7 Gejala Benjolan di Kepala Belakang yang Harus Segera Kamu Periksa ke Dokter πŸ“Œ

Benjolan di kepala belakang sering membuat orang panik. Banyak orang langsung mengira benjolan itu tanda penyakit berbahaya. Padahal, sebagian besar benjolan tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Meski begitu, tidak sedikit juga kasus yang perlu penanganan serius. Karena itu, kita harus tahu penyebab benjolan, bagaimana cirinya, dan kapan waktunya memeriksakan diri ke dokter.

Artikel ini membahas secara detail berbagai penyebab benjolan di kepala belakang, mulai dari kondisi ringan hingga tanda penyakit serius. Dengan begitu, siapa pun bisa lebih tenang sekaligus waspada dalam menghadapi kondisi ini.

Benjolan di Kepala Belakang: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Ketika seseorang meraba kepalanya lalu menemukan benjolan, perasaan kaget biasanya muncul lebih dulu. Banyak orang kemudian membiarkan saja, ada juga yang sibuk mencari tahu lewat internet. Faktanya, benjolan bisa muncul karena banyak hal: ada yang sifatnya jinak, ada juga yang menandakan kondisi medis yang serius.

Benjolan di kepala belakang bisa berupa:

  • benjolan lunak, padat, atau kenyal,

  • benjolan yang bisa digerakkan atau diam menempel di kulit,

  • benjolan yang terasa sakit atau tidak menimbulkan nyeri,

  • benjolan yang tumbuh cepat atau justru lama tidak berubah.

Perbedaan ciri ini sering menjadi petunjuk penting untuk menilai apakah benjolan berbahaya atau tidak. Namun, diagnosis yang paling akurat tetap hanya bisa dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan langsung.

1. Kista Pilar: Benjolan yang Umum di Kulit Kepala

Salah satu penyebab paling umum dari benjolan di kepala belakang adalah kista pilar. Kista ini terbentuk ketika folikel rambut terisi keratin, yaitu protein yang juga membentuk kuku dan rambut.

Kista pilar biasanya muncul sebagai benjolan halus, padat, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pertumbuhannya berlangsung lambat, sehingga banyak orang baru menyadarinya setelah kista cukup besar.

Karakteristik kista pilar antara lain:

  • tumbuh di kulit kepala, tapi bisa juga muncul di leher,

  • terasa padat saat disentuh,

  • biasanya tidak menimbulkan rasa sakit,

  • jarang berubah menjadi berbahaya.

Walau tidak berbahaya, kista pilar bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama bila ukurannya membesar atau sering teriritasi saat menyisir rambut. Dalam kasus tertentu, dokter dapat melakukan tindakan kecil untuk mengangkat kista ini.

2. Lipoma: Benjolan Lemak yang Lunak dan Kenyal

Lipoma juga sering menjadi penyebab benjolan di kepala belakang. Lipoma terbentuk dari lemak yang tumbuh secara abnormal di bawah kulit.

Ciri lipoma cukup khas, yaitu:

  • terasa lunak dan kenyal saat ditekan,

  • dapat digerakkan sedikit ke samping,

  • biasanya tidak menimbulkan rasa sakit,

  • ukurannya bisa kecil hingga beberapa sentimeter.

Lipoma umumnya tidak berbahaya, tapi pertumbuhannya bisa mengganggu penampilan atau menimbulkan ketidaknyamanan. Lipoma lebih sering muncul pada orang berusia 40–60 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria.

Meskipun sifatnya jinak, lipoma yang tumbuh cepat atau menimbulkan rasa nyeri sebaiknya diperiksa oleh dokter. Prosedur pembedahan kecil biasanya cukup untuk mengangkat lipoma.

3. Folikulitis Kulit Kepala: Peradangan yang Bikin Gatal

Selain kista dan lipoma, benjolan di kepala belakang bisa muncul karena folikulitis kulit kepala. Kondisi ini terjadi ketika folikel rambut mengalami peradangan akibat infeksi bakteri atau jamur.

Folikulitis ditandai dengan benjolan kecil yang sering berisi nanah, mirip jerawat. Benjolan ini bisa menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan kadang membuat kulit kepala terasa panas.

Jika tidak segera diatasi, folikulitis bisa bertambah parah dan menyebabkan infeksi lebih luas. Perawatan biasanya melibatkan penggunaan sampo medis, antibiotik topikal, atau obat antijamur sesuai penyebabnya.

4. Kista Epidermoid: Benjolan Kecil di Bawah Kulit

Jenis benjolan lain yang sering muncul adalah kista epidermoid. Kista ini tumbuh di bawah kulit karena sel-sel kulit berkembang tidak normal.

Kista epidermoid biasanya:

  • kecil dan tumbuh perlahan,

  • tidak menimbulkan rasa sakit,

  • memiliki titik hitam kecil di tengahnya.

Sebagian besar kista epidermoid tidak membutuhkan perawatan. Namun, jika kista pecah, membesar dengan cepat, atau mengalami infeksi, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pengangkatan.

5. Cedera Kepala: Benjolan Akibat Benturan

Cedera merupakan penyebab yang sering terlupakan. Pukulan, benturan saat jatuh, atau kecelakaan bisa memunculkan benjolan di kepala belakang.

Cedera dapat menyebabkan hematoma, yaitu penumpukan darah di bawah kulit. Hematoma terasa seperti benjolan semi padat dan biasanya disertai memar.

Gejala yang harus diperhatikan setelah cedera kepala antara lain:

  • pusing,

  • mual atau muntah,

  • kehilangan kesadaran meskipun sebentar,

  • gangguan penglihatan,

  • sulit bicara atau kebingungan.

Jika gejala tersebut muncul, pertolongan medis darurat sangat diperlukan.

6. Tumor Tulang Dasar Tengkorak: Kondisi Langka tapi Serius

Dalam kasus yang sangat jarang, benjolan di kepala belakang bisa disebabkan oleh tumor tulang dasar tengkorak. Salah satu jenisnya adalah chordoma, tumor yang tumbuh dari tulang di dasar tengkorak.

Chordoma kecil sering tidak menimbulkan gejala. Namun, chordoma yang lebih besar bisa memicu:

  • sakit kepala,

  • gangguan keseimbangan,

  • masalah pendengaran,

  • gangguan penglihatan.

Meskipun jarang, chordoma memerlukan perhatian medis serius karena sifatnya yang ganas.

7. Rambut Tumbuh ke Dalam (Ingrown Hair)

Penyebab ringan lainnya adalah rambut tumbuh ke dalam. Kondisi ini terjadi saat rambut tidak berhasil menembus permukaan kulit, melainkan justru tumbuh ke dalam.

Ingrown hair dapat menyebabkan benjolan kecil yang kemerahan, gatal, dan terasa nyeri jika disentuh. Biasanya, benjolan ini mirip jerawat kecil.

Perawatan sederhana di rumah bisa membantu, misalnya dengan kompres hangat dan menjaga kebersihan kulit kepala. Namun, bila infeksi terjadi, dokter mungkin memberikan obat antibiotik.

Kapan Harus Waspada?

Tidak semua benjolan di kepala berbahaya, tapi ada beberapa tanda yang harus membuat kita waspada:

  • Benjolan bertambah besar dengan cepat.

  • Rasa sakit semakin parah.

  • Muncul nanah atau cairan.

  • Area sekitar benjolan terasa hangat atau berubah warna.

Selain itu, bila benjolan muncul setelah cedera kepala dan disertai gejala serius seperti pusing, muntah terus-menerus, kehilangan kesadaran, atau kejang, maka pertolongan medis darurat wajib segera dicari.

Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah?

Jika benjolan terasa ringan dan tidak menimbulkan gejala berbahaya, beberapa langkah perawatan mandiri bisa dilakukan:

  1. Kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan akibat benturan.

  2. Kompres hangat untuk membantu folikulitis atau rambut tumbuh ke dalam agar cepat sembuh.

  3. Menjaga kebersihan kulit kepala agar infeksi tidak menyebar.

  4. Menghindari menggaruk atau memencet benjolan, karena bisa memperburuk kondisi.

Namun, perawatan mandiri hanya boleh dilakukan bila benjolan tidak menimbulkan gejala serius. Jika ada tanda bahaya, segera periksa ke dokter.

Cara Dokter Menangani Benjolan di Kepala Belakang

Penanganan benjolan tergantung penyebabnya. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, USG, atau bahkan CT scan bila diperlukan.

  • Kista kecil sering tidak membutuhkan perawatan khusus, kecuali bila mengganggu.

  • Lipoma dapat diangkat melalui pembedahan kecil bila ukurannya besar atau menimbulkan nyeri.

  • Folikulitis ditangani dengan obat antibiotik atau antijamur.

  • Cedera kepala serius membutuhkan observasi ketat bahkan tindakan operasi bila terjadi perdarahan dalam otak.

  • Tumor memerlukan pemeriksaan lanjutan dan terapi khusus sesuai jenisnya.

Pencegahan: Bisakah Benjolan Dicegah?

Tidak semua benjolan bisa dicegah, terutama yang terkait dengan faktor genetik atau tumor. Namun, ada beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko munculnya benjolan di kepala:

  1. Menjaga kebersihan kulit kepala dengan rutin keramas.

  2. Menghindari penggunaan helm atau topi yang terlalu ketat.

  3. Segera membersihkan luka kecil di kulit kepala agar tidak terinfeksi.

  4. Mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.

  5. Menghindari kebiasaan menggaruk kulit kepala berlebihan.

Kesimpulan

Benjolan di kepala belakang memang bisa menimbulkan rasa cemas. Namun, sebagian besar penyebabnya tidak berbahaya, seperti kista pilar, lipoma, atau rambut tumbuh ke dalam. Meski begitu, kita tetap harus waspada jika benjolan bertambah besar, menimbulkan rasa nyeri, atau disertai gejala serius terutama setelah cedera kepala.

Jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika benjolan menimbulkan masalah. Pemeriksaan medis yang tepat bisa membantu menentukan penyebab sekaligus memberikan penanganan terbaik.

#BenjolanKepala #Kesehatan #TipsMedis #WaspadaGejala #PerawatanKesehatan #InfoMedis #KepalaSehat #DeteksiDini

By : ceksinii

#BCAQQ #LAPKV #PKVGAMES #GAMEONLINE #SLOTGACOR #CASINOONLINE #SPORTBOOK #POKERONLINE
Update24

Recent Posts

5 Penyakit Kelamin Pria Mematikan : Gejala Mengerikan yang Harus Segera Anda Waspadai!

Penyakit kelamin pria sering dianggap tabu, tetapi ketidaktahuan dapat berdampak fatal. Kenali gejala awal untuk…

1 jam ago

Wisatawan Australia Bayar Rp 69 Juta untuk Suntik Rabies di Monkey Forest Ubud, Petugas Sempat Sepelekan Insiden

Seorang wisatawan Australia harus mengeluarkan Rp 69 juta untuk suntik rabies setelah insiden gigitan monyet…

3 jam ago

5 Fakta Menarik: Harga Sembako Di Sumatra ? Daftar harga sembako 2025

β€œSimak 5 fakta menarik harga sembako di Sumatra 2025, mulai dari harga beras hingga program…

3 jam ago

Sadis! Karyawati PNM Mekar di Pasangkayu Tewas Dibunuh Suami Nasabah Gara-Gara Utang

Karyawati PNM Mekar di Pasangkayu ditemukan tewas dibunuh suami nasabah saat menagih cicilan. Polisi ungkap…

5 jam ago

3 Negara Kena Sanksi FIFA dan Dilarang Tampil di Piala Dunia karena Alasan Politik

  JakartaΒ Timnas Rusia dipastikan tidak bisa tampil di Piala Dunia 2026. Tuan rumah Piala Dunia…

16 jam ago