Kita sering mendengar bahwa tidur cukup adalah kunci hidup sehat. Tapi… bagaimana kalau kamu justru tidur terlalu lama? Apakah itu lebih baik, atau justru bisa membahayakan tubuh?
Kalau kamu sering tidur lebih dari 9 jam setiap hari, sebaiknya baca artikel ini sampai tuntas — karena terlalu banyak tidur ternyata bisa jadi tanda bahaya tersembunyi yang sering kita abaikan.
Menurut National Sleep Foundation, kebutuhan tidur berdasarkan usia adalah:
| Usia | Durasi Tidur Ideal |
|---|---|
| Dewasa (18-64 tahun) | 7–9 jam |
| Lansia (65+) | 7–8 jam |
Tidur lebih dari 9 jam secara rutin (bukan sesekali) masuk dalam kategori “oversleeping” — dan inilah yang jadi perhatian para peneliti.
Tidur berlebihan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu, bukan karena tidurnya yang bikin sakit, tapi karena tubuh sedang memberi tanda bahwa ada yang tidak beres.
Berikut beberapa risiko dari kebiasaan tidur terlalu lama:
Penelitian menunjukkan bahwa tidur >9 jam per hari bisa menurunkan fungsi kognitif, seperti daya ingat dan kemampuan berpikir.
Studi dari Boston University menemukan bahwa orang yang tidur terlalu lama lebih rentan mengalami demensia di usia tua.
Tidur lebih dari 9 jam dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Penelitian dari European Heart Journal menunjukkan 22% peningkatan risiko stroke pada orang yang tidur >9 jam.
Tidur berlebihan bisa menurunkan aktivitas fisik harian, memperlambat metabolisme, dan memicu kenaikan berat badan.
Studi dari Universitas Laval, Kanada, mencatat bahwa orang yang tidur lebih lama cenderung memiliki lemak tubuh lebih tinggi.
Tidur terlalu banyak juga bisa jadi gejala depresi.
Dalam beberapa kasus, tubuh menggunakan tidur sebagai “pelarian alami” dari stres atau tekanan emosional.
Beberapa studi juga mengaitkan tidur berlebihan dengan:
Diabetes tipe 2
Sakit punggung kronis
Sakit kepala berkepanjangan
Kematian dini (pada beberapa populasi tertentu)
Kalau kamu tidur lama tapi tetap merasa lelah, itu bisa jadi tanda adanya:
Sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)
Kualitas tidur buruk (tidak masuk fase tidur dalam yang cukup)
Gangguan tiroid
Masalah psikologis atau stres berat
Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari
(Termasuk akhir pekan!)
Batasi kafein dan layar biru sebelum tidur
Tidur di ruangan gelap, tenang, dan sejuk
Lakukan aktivitas fisik setiap hari
Evaluasi kualitas tidur, bukan cuma lamanya
Tidur cukup memang penting, tapi tidur terlalu lama bukan berarti lebih baik. Kalau kamu rutin tidur lebih dari 9 jam dan tetap merasa lemas, itu bisa jadi alarm tubuh sedang tidak sehat.
Yang terpenting bukan hanya berapa lama kamu tidur, tapi seberapa baik kualitas tidurmu. Jika kamu merasa kebiasaan tidurmu mengganggu aktivitas atau produktivitas, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter atau spesialis tidur.
Jangan jadikan kasur sebagai pelarian, karena tidur yang sehat adalah tidur yang membangkitkan — bukan menghindarkan.
Mata Sehat adalah jendela dunia. Dengan mata yang sehat, kita bisa menikmati keindahan alam, membaca,…
Jakarta, 2 Oktober 2025 — Keputusan Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia, AS Trenčín, lewat…
Tanpa disadari dalam produk yang ada di rumah, terdapat bahan kimia yang beracun yang…
Setiap tahun, momen libur panjang di China selalu menjadi perhatian dunia. Ratusan juta orang bersiap…
Patah tulang merupakan kondisi ketika kontinuitas tulang terganggu akibat tekanan, benturan, atau trauma yang melebihi…
Antimo adalah salah satu obat yang cukup dikenal luas di Indonesia, terutama karena fungsinya sebagai…