Pertanyaan klasik “ayam dan telur, mana yang lebih dulu ada?” sering muncul dalam obrolan sehari-hari, filsafat, hingga diskusi ilmiah. Sekilas terdengar sederhana, namun pertanyaan ini sebenarnya melibatkan berbagai bidang pengetahuan, mulai dari biologi evolusi, genetika, hingga filsafat eksistensi. Di satu sisi, telur tampak harus ada lebih dulu untuk menghasilkan ayam. Di sisi lain, telur tidak akan ada tanpa ayam yang menghasilkannya. Lalu, jawaban sebenarnya apa?
Dalam filsafat, pertanyaan ayam dan telur dianggap sebagai contoh paradoks sebab-akibat.
Jika ayam ada lebih dulu, bagaimana mungkin ia muncul tanpa telur?
Jika telur lebih dulu, siapa yang menghasilkannya tanpa ada ayam?
Diskusi ini digunakan sebagai analogi untuk memahami persoalan asal-usul dan lingkaran sebab-akibat dalam kehidupan. Filsuf Yunani kuno, seperti Aristoteles, sudah menyinggung soal ini sekitar 2.000 tahun lalu. Ia berpendapat bahwa kedua hal itu tidak bisa dipisahkan, melainkan merupakan bagian dari siklus alam yang berulang.
Ilmu biologi memberikan jawaban lebih konkret. Menurut teori evolusi Charles Darwin, spesies makhluk hidup berkembang secara bertahap melalui seleksi alam. Ayam modern (Gallus gallus domesticus) merupakan hasil domestikasi dari burung hutan merah (Gallus gallus) yang berasal dari Asia Selatan ribuan tahun lalu.
Artinya, telur sudah ada jauh sebelum ayam modern terbentuk. Burung, reptil, dan bahkan dinosaurus sudah bertelur jutaan tahun sebelum ayam muncul di bumi. Jadi, secara garis besar, telur ada lebih dulu daripada ayam. Namun, pertanyaan ini tidak berhenti di situ.
Kajian genetika menawarkan jawaban yang lebih detail. Para ilmuwan menemukan bahwa terdapat protein khusus bernama ovocledidin-17 (OC-17), yang hanya terdapat pada indung telur ayam. Protein ini berperan penting dalam pembentukan cangkang telur. Tanpa protein tersebut, cangkang telur ayam tidak bisa terbentuk sempurna.
Dari sini muncul argumen: ayamlah yang lebih dulu ada, karena telur ayam hanya bisa terbentuk di dalam tubuh ayam. Artinya, seekor ayam betina purba menghasilkan telur dengan mutasi genetik yang berbeda dari induknya, lalu dari telur itulah ayam modern lahir. Dengan demikian, ayam pertama berasal dari telur, tetapi telur itu dihasilkan oleh seekor unggas purba yang hampir mirip ayam.
Jika ditarik lebih dalam, jawabannya menjadi kombinasi. Bayangkan proses ini:
Ada burung purba yang bukan ayam, tetapi mirip ayam.
Burung ini bertelur.
Di dalam telur, terjadi mutasi genetik alami.
Mutasi ini melahirkan makhluk yang berbeda dari induknya.
Hasil akhirnya: makhluk itu kita kenal sebagai ayam pertama.
Maka, secara biologis, telur lebih dulu ada (karena burung purba bertelur jauh sebelum ayam), tapi secara spesifik ayam muncul lebih dulu daripada telur ayam modern. Jadi jawabannya tergantung konteks: “telur secara umum” atau “telur ayam khusus”.
Dalam banyak tradisi, pertanyaan ini juga dikaitkan dengan kepercayaan penciptaan.
Dalam pandangan agama, makhluk hidup diciptakan Tuhan secara langsung, sehingga tidak ada perdebatan. Ayam ada karena diciptakan, dan kemudian berkembang biak melalui telur.
Dalam budaya populer, pertanyaan ayam dan telur sering digunakan sebagai perumpamaan untuk situasi yang sulit ditentukan mana sebab dan akibatnya, misalnya dalam bisnis, hubungan sosial, hingga politik.
Beberapa penelitian modern mencoba memberikan jawaban definitif:
Tahun 2010, peneliti dari Universitas Sheffield dan Warwick, Inggris menemukan bahwa protein OC-17 yang terdapat di indung ayam merupakan kunci pembentukan cangkang telur ayam. Dari sini mereka menyimpulkan bahwa ayam lebih dulu ada.
Namun, penelitian lain dalam bidang paleontologi menunjukkan bahwa telur telah ada sejak masa reptil purba, jauh sebelum ayam ada. Misalnya, dinosaurus dan kura-kura sudah bertelur sejak ratusan juta tahun lalu.
Pertanyaan ayam dan telur tidak hanya relevan dalam sains, tetapi juga sering dipakai dalam analogi kehidupan. Contoh:
Dalam dunia usaha: mana yang lebih dulu, modal atau peluang?
Dalam pendidikan: apakah ilmu mendahului pengalaman, atau sebaliknya?
Dalam teknologi: apakah perangkat keras muncul dulu, atau perangkat lunak?
Diskusi ini mengajarkan bahwa sebab dan akibat sering kali membentuk lingkaran yang saling berkaitan, bukan urutan linear yang sederhana.
Pertanyaan “ayam atau telur, mana yang lebih dulu ada?” tidak memiliki satu jawaban mutlak, tetapi bisa dijawab dari beberapa sudut pandang:
Secara evolusi: telur lebih dulu ada (burung purba sudah bertelur sebelum ayam muncul).
Secara genetika: ayam lebih dulu ada, karena telur ayam hanya bisa terbentuk dalam tubuh ayam.
Secara agama: ayam ada karena diciptakan, lalu berkembang biak melalui telur.
Secara filsafat: keduanya tidak bisa dipisahkan, sebab bagian dari siklus kehidupan.
Dengan demikian, pertanyaan ini sebenarnya mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang asal-usul, sebab-akibat, dan siklus kehidupan. Jawabannya bisa berbeda tergantung dari kacamata yang digunakan, tetapi yang pasti, baik ayam maupun telur telah menjadi bagian penting dari sejarah alam dan kehidupan manusia di bumi.
BY : PELOR
Pendahuluan: Musim Hujan dan Ancaman Masuk Angin Setiap kali musim hujan tiba, ada satu penyakit…
Mata berkedut adalah pengalaman yang hampir semua orang pernah alami. Sensasi ini biasanya muncul secara…
Terkadang, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur. Tapi pada beberapa kepercayaan, mimpi juga kerap dikaitkan…
Maroko – September 2025Gelombang kemarahan yang dipimpin oleh remaja dan pemuda Maroko mengguncang negeri Afrika…
Pada 4 September 2025, Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) resmi menyatakan adanya wabah baru…
Gelombang Besar dalam Industri Musik Industri musik internasional kembali digemparkan oleh kabar mengejutkan: T.O.P resmi…