kehidupan

🕰️ Kenapa Kita Suka Menunda? Jawabannya Lebih Dalam dari yang Kamu Kira

Menunda, Kamu pernah berjanji akan mulai mengerjakan tugas sore ini, tapi tiba-tiba sudah malam dan kamu malah sibuk scroll media sosial? Atau, kamu ingin mulai hidup sehat, tapi terus berkata, “besok aja”? Kalau iya, kamu tidak sendirian.

Banyak orang berpikir bahwa menunda-nunda adalah tanda kemalasan. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Di balik kebiasaan menunda, tersimpan alasan yang jauh lebih dalam dari sekadar tidak mau bergerak.

🔍 Bukan Soal Malas, Tapi Soal Emosi

Psikolog menyebut kebiasaan menunda sebagai bentuk menghindari rasa tidak nyaman secara emosional. Otak kita cenderung menjauh dari hal-hal yang terasa berat, membingungkan, atau menakutkan—meskipun hal itu penting.

Misalnya, kamu tahu harus mengerjakan laporan, tapi dalam hatimu merasa takut hasilnya tidak sempurna. Maka tanpa sadar, kamu menghindar dengan cara membuka YouTube, tidur lebih lama, atau mengerjakan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak mendesak.

⚠️ Alasan Tersembunyi di Balik Prokrastinasi

Berikut beberapa alasan psikologis yang membuat kita suka menunda:

  1. Takut Gagal
    Kita khawatir kalau hasil kerja kita tidak sesuai harapan, jadi kita memilih menunda agar tidak perlu langsung berhadapan dengan ketakutan itu.
  2. Perfeksionisme
    Ingin segalanya sempurna justru membuat kita sulit mulai. Karena kita merasa belum cukup siap atau belum punya waktu “ideal”, akhirnya tidak jadi dikerjakan.
  3. Kurangnya Rasa Percaya Diri
    Kalau kita merasa tidak cukup pintar, tidak cukup mampu, atau “siapa sih gue?”, kita akan cenderung menunda karena merasa tidak layak untuk sukses.
  4. Terlalu Banyak Tekanan
    Ketika beban terlalu besar, otak bisa ‘mati gaya’ alias kebingungan. Daripada salah langkah, kita memilih menunda.
  5. Kecanduan Kesenangan Instan
    Notifikasi media sosial, hiburan cepat, atau scrolling tanpa henti memberikan sensasi senang yang langsung terasa—berbeda dengan kerja keras yang hasilnya butuh waktu.

💡 Bagaimana Cara Menghadapinya?

Menunda-nunda bukan sifat tetap, tapi kebiasaan yang bisa diubah. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:

  • Sadari emosi yang kamu hindari. Tanyakan ke diri sendiri: “Apa yang sebenarnya aku takutkan?”
  • Mulai dari hal kecil. Tidak perlu langsung menyelesaikan semuanya. Cukup mulai lima menit, itu sudah langkah besar.
  • Buat jadwal realistis. Jangan terlalu idealis. Sisihkan waktu sesuai kemampuanmu, bukan ekspektasi orang lain.
  • Berikan jeda untuk istirahat. Jangan lupa recharge, supaya otak tidak kelelahan dan kamu tetap punya energi untuk lanjut.
  • Maafkan diri sendiri. Kamu manusia, bukan mesin. Kalau kamu menunda hari ini, bukan berarti kamu gagal.

✨ Penutup: Kamu Tidak Sendiri

Menunda bukan karena kamu lemah atau malas. Mungkin kamu sedang menyimpan rasa takut yang belum selesai, atau tekanan yang tak terlihat. Yang penting adalah kamu menyadarinya, dan pelan-pelan mencari jalan keluar.

Karena di setiap langkah kecil yang kamu ambil, ada harapan baru yang tumbuh. Dan perjalanan itu dimulai bukan saat kamu selesai, tapi saat kamu memutuskan untuk mulai.



Penulis : Sandra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *