Air hujan adalah bagian penting dari siklus air di bumi, berperan besar dalam menyuburkan tanaman, mengisi kembali sumber daya air, dan menjaga keseimbangan lingkungan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah urban atau saat musim hujan, banyak orang percaya bahwa terkena air hujan bisa menyebabkan sakit. Apakah kepercayaan ini benar? Apa saja penyakit yang bisa timbul karena air hujan, dan bagaimana cara pencegahannya?
Secara ilmiah, air hujan merupakan bentuk presipitasi dari uap air yang mengalami kondensasi di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi. Ketika pertama kali terbentuk, air hujan sebenarnya murni karena berasal dari uap air. Namun, saat turun melalui atmosfer, tetesan air hujan dapat menyerap berbagai polutan seperti sulfur dioksida (SO₂), nitrogen dioksida (NO₂), debu, asap kendaraan, dan partikel-partikel mikro lainnya.
Hasilnya adalah air hujan yang jatuh di kota besar atau daerah industri bisa bersifat asam atau mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama bila bersentuhan langsung dengan kulit, rambut, atau masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan hidung.
Salah satu alasan utama seseorang bisa jatuh sakit setelah terkena air hujan adalah karena tubuh mengalami penurunan suhu secara mendadak. Saat tubuh dalam keadaan hangat lalu terkena air dingin, sistem imun bisa melemah sesaat, terutama jika tidak segera di keringkan atau mengganti pakaian yang basah.
Dalam kondisi seperti itu, virus dan bakteri yang ada di sekitar atau yang sudah ada dalam tubuh menjadi lebih aktif dan lebih mudah menyerang, terutama virus penyebab flu, pilek, dan batuk. Oleh karena itu, meskipun air hujan sendiri belum tentu berbahaya, perubahan suhu tubuh yang tiba-tiba sangat memengaruhi daya tahan tubuh.
Beberapa penyakit yang umum muncul setelah seseorang kehujanan antara lain: Air Hujan dan Risiko Kesehatan
Di daerah perkotaan, air hujan sangat berpotensi membawa polutan karena atmosfer yang sudah tercemar kendaraan bermotor, pabrik, dan sampah. Air hujan yang menyentuh permukaan tanah atau jalanan juga bisa bercampur dengan limbah dan bakteri, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi bila menyentuh kulit atau di konsumsi tanpa disaring.
Selain itu, genangan air hujan bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah (DBD) dan malaria. Jadi, meskipun air hujan awalnya bersih, lingkungannya bisa membuat air tersebut menjadi media penyebaran penyakit.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah sederhana untuk mencegah sakit akibat air hujan antara lain:
Banyak mitos berkembang mengenai air hujan. Salah satunya adalah anggapan bahwa air hujan pertama berbahaya karena membawa “kotoran dari langit”. Sebenarnya, air hujan pertama memang cenderung lebih asam dan mengandung lebih banyak polutan, terutama di daerah kota besar, karena mencuci partikel-partikel yang ada di udara.
Namun, air hujan yang turun terus-menerus setelah beberapa waktu biasanya lebih bersih. Beberapa orang bahkan memanfaatkan air hujan untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan. Dalam kondisi tertentu dan dengan penyaringan yang tepat, air hujan juga bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi tidak dianjurkan untuk langsung diminum tanpa pengolahan.
Air hujan bukan penyebab langsung penyakit, tetapi menjadi faktor pemicu yang melemahkan sistem imun tubuh dan memperbesar peluang infeksi. Paparan terhadap air hujan yang kotor, suhu dingin yang ekstrim, serta lingkungan yang tidak higienis membuat tubuh rentan terhadap berbagai jenis penyakit.
Karena itu, penting untuk menjaga tubuh tetap kering, hangat, dan bersih saat musim hujan tiba. Memahami bahaya yang bisa ditimbulkan serta menerapkan langkah pencegahan yang tepat dapat membantu kita tetap sehat meskipun harus beraktivitas di tengah hujan.
Pendahuluan: Panggung Diplomasi Dunia dan Harapan Indonesia Pada Senin, 22 September 2025 waktu setempat, Presiden…
Salah satunya adalah kebiasaan meminum kopi 12 shoot — sebuah minuman yang mengandung 12 kali…
buah Kiwi dikenal sebagai buah eksotis yang memiliki rasa unik, perpaduan antara manis dan asam…
Deretan rekomendasi kabel data micro USB terbaik dari berbagai merk, mulai dari Samsung, Vivan, UNEED, dan…
Gelombang Protes Anti-Imigrasi Mengguncang Inggris Inggris kembali menjadi sorotan dunia setelah gelombang protes Anti-Imigrasi merebak…
Taipei, 24 September 2025 – Topan Ragasa, badai terkuat yang melanda Taiwan dalam kurun lima…