Alam Bawah SadarEdukasiFilmHiburankehidupanKesehatankesehatan mentalSejarahTrending

Hujan Membuat Sakit: Mitos atau Fakta dalam Kesehatan?

Hujan adalah salah satu fenomena alam yang selalu membawa kesan tersendiri bagi kehidupan manusia. Bagi sebagian orang, hujan menghadirkan rasa tenang, romantis, dan menyejukkan suasana. Namun, tidak sedikit pula yang mengaitkan hujan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan, seperti banjir, macet, hingga munculnya penyakit. Salah satu kepercayaan yang paling sering terdengar di masyarakat adalah anggapan bahwa hujan dapat membuat seseorang jatuh sakit. Benarkah demikian? Ataukah hal ini hanya sekadar mitos yang diwariskan turun-temurun?

Hujan dan Anggapan Membuat Sakit

Sejak dulu, banyak orang tua memperingatkan anak-anak agar tidak terlalu sering bermain di bawah hujan. Mereka khawatir tubuh anak menjadi lemah, menggigil, lalu jatuh sakit. Ungkapan ini begitu melekat sehingga hujan sering dianggap sebagai pemicu langsung dari penyakit. Padahal, jika ditelaah secara ilmiah, hujan itu sendiri tidak secara langsung menyebabkan penyakit. Yang lebih berperan adalah kondisi tubuh dan lingkungan setelah terkena hujan.

Air hujan yang turun dari langit pada dasarnya adalah air murni hasil kondensasi uap air. Namun, ketika jatuh melewati lapisan atmosfer, air hujan bisa bercampur dengan polutan, debu, hingga mikroorganisme. Inilah salah satu alasan mengapa mandi hujan terkadang membuat seseorang merasa tidak nyaman. Ditambah lagi, paparan suhu dingin dari hujan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri.

Mengapa Setelah Hujan Tubuh Bisa Sakit?

INDOBET365

Ada beberapa faktor utama yang membuat seseorang mudah sakit setelah terkena hujan, antara lain:

  1. Penurunan Suhu Tubuh
    Ketika tubuh basah kuyup oleh hujan, suhu tubuh akan turun secara signifikan. Kondisi ini dapat memicu hipotermia ringan atau membuat sistem imun tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga kestabilan suhu. Akibatnya, daya tahan tubuh sementara melemah dan lebih mudah terserang penyakit.

  2. Lingkungan yang Lembap
    Hujan menyebabkan kelembapan udara meningkat. Lingkungan lembap merupakan tempat ideal bagi perkembangan kuman, virus, maupun jamur. Virus penyebab flu, misalnya, lebih mudah bertahan hidup dan menyebar di udara lembap.

  3. Paparan Polusi dalam Air Hujan
    Air hujan yang jatuh di wilayah perkotaan biasanya tidak lagi murni. Ia dapat membawa partikel polusi udara, logam berat, atau kotoran yang jika masuk ke tubuh dapat memicu reaksi alergi, iritasi kulit, atau gangguan pernapasan.

  4. Daya Tahan Tubuh yang Lemah
    Tidak semua orang akan langsung sakit ketika terkena hujan. Orang dengan daya tahan tubuh yang baik biasanya tetap sehat. Namun, pada orang yang sedang lelah, kurang tidur, atau kekurangan gizi, tubuh lebih mudah jatuh sakit setelah kehujanan.

Penyakit yang Sering Dikaitkan dengan Hujan

Beberapa penyakit sering muncul setelah musim hujan atau ketika seseorang sering kehujanan, antara lain:

  • Flu dan Pilek: Virus influenza dan rhinovirus berkembang pesat pada kondisi lembap dan dingin.

  • Demam Berdarah Dengue (DBD): Meski bukan akibat langsung dari hujan, musim hujan meningkatkan populasi nyamuk Aedes aegypti karena banyak genangan air.

  • Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA): Perubahan cuaca ekstrem ditambah kondisi tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko ISPA.

  • Diare dan Penyakit Pencernaan: Air hujan yang kotor dapat mencemari makanan dan minuman.

  • Penyakit Kulit: Kelembapan tinggi dapat memicu jamur dan bakteri penyebab gatal atau iritasi.

Mitos dan Fakta Tentang Hujan Membuat Sakit

  • Mitos: Hujan itu sendiri yang menyebabkan flu.

    • Fakta: Flu disebabkan oleh virus, bukan air hujan. Namun, kehujanan bisa melemahkan daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terserang virus.

  • Mitos: Jika langsung minum air hangat setelah hujan, pasti tidak sakit.

    • Fakta: Minum air hangat memang membantu menghangatkan tubuh, tetapi tidak menjamin 100% terhindar dari penyakit. Yang utama adalah daya tahan tubuh yang kuat.

  • Mitos: Bermain hujan selalu berbahaya.

    • Fakta: Bermain hujan sesekali bagi orang yang sehat tidak selalu berdampak buruk. Justru bisa memberi rasa bahagia yang meningkatkan hormon endorfin. Namun, tetap perlu menjaga kebersihan dan segera menghangatkan tubuh setelahnya.

Cara Mencegah Sakit Setelah Kehujanan

Agar tidak jatuh sakit setelah terkena hujan, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan, seperti:

  1. Segera mandi dan ganti pakaian agar tubuh terbebas dari kuman dan kelembapan.

  2. Konsumsi minuman hangat seperti teh, jahe, atau susu untuk membantu menghangatkan tubuh.

  3. Jaga pola makan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh.

  4. Cukup tidur dan olahraga ringan agar sistem imun tetap optimal.

  5. Gunakan jas hujan atau payung saat beraktivitas di luar rumah ketika hujan.

Kesimpulan

Hujan pada dasarnya bukanlah penyebab langsung seseorang jatuh sakit. Anggapan bahwa “hujan membuat sakit” lebih kepada kondisi tubuh yang melemah setelah terpapar suhu dingin dan lembap, ditambah adanya polusi serta mikroorganisme yang terbawa oleh air hujan. Jadi, hujan bukan musuh yang harus dihindari, melainkan fenomena alam yang perlu disikapi dengan bijak. Dengan menjaga daya tahan tubuh, memperhatikan kebersihan, dan melakukan pencegahan sederhana, hujan bisa tetap dinikmati tanpa harus khawatir membuat tubuh sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *