Trending

9 Tanda Kelebihan Gula, Mudah Lelah dan Kulit Berjerawat

Kulit

Pendahuluan

Gula adalah salah satu sumber energi utama bagi tubuh manusia. Tanpa gula, tubuh akan kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, konsumsi gula yang berlebihan justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Di era modern saat ini, banyak orang tidak menyadari bahwa hampir semua makanan olahan mengandung gula tambahan, mulai dari minuman ringan, roti, saus, hingga camilan.

Konsumsi gula yang melebihi kebutuhan harian dapat menimbulkan gejala yang tampak sepele pada awalnya, seperti mudah lelah, sering merasa lapar, hingga kulit yang bermasalah. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung.

Artikel ini akan membahas 9 tanda kelebihan gula yang perlu diwaspadai, serta memberikan penjelasan ilmiah, contoh kasus, dan tips praktis untuk mengatasinya.


1. Mudah Lelah Sepanjang Hari

Salah satu tanda paling umum dari konsumsi gula berlebih adalah tubuh terasa cepat lelah. Gula memang memberikan energi instan, tetapi sifatnya hanya sementara.

  • Mekanisme yang terjadi: Saat kita mengonsumsi makanan manis, kadar gula darah meningkat tajam. Tubuh merespons dengan memproduksi insulin dalam jumlah besar untuk menurunkan kadar gula tersebut. Akibatnya, setelah lonjakan energi, tubuh mengalami penurunan energi yang drastis, dikenal sebagai sugar crash.

  • Gejala: mengantuk setelah makan, sulit berkonsentrasi, dan tubuh terasa lemas meskipun tidak banyak beraktivitas.

  • Contoh nyata: Banyak pekerja kantoran yang mengandalkan kopi manis atau minuman energi di pagi hari justru merasa lebih cepat lelah menjelang siang.


2. Kulit Berjerawat dan Kusam

Kelebihan gula sering kali berdampak langsung pada kesehatan kulit.

  • Faktor hormon: Gula berlebih dapat meningkatkan produksi insulin yang merangsang kelenjar minyak (sebaceous gland). Minyak berlebih menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.

  • Efek peradangan: Gula memicu peradangan di dalam tubuh yang juga terlihat pada permukaan kulit berupa kemerahan, jerawat meradang, hingga kulit kusam.

  • Kondisi tambahan: konsumsi gula yang tinggi juga mempercepat proses penuaan kulit karena memicu glycation, yaitu pengikatan gula pada kolagen sehingga kulit kehilangan elastisitasnya.


3. Sering Merasa Lapar

Meskipun baru saja makan, seseorang yang mengonsumsi gula berlebih bisa merasa cepat lapar.

  • Alasannya: Gula sederhana mudah dicerna dan menyebabkan kadar gula darah naik-turun dengan cepat. Saat turun, tubuh mengirim sinyal lapar meski kebutuhan energi sebenarnya belum habis.

  • Dampaknya: kebiasaan ini mendorong pola makan berlebih (overeating) yang berujung pada kenaikan berat badan.

  • Kasus nyata: Banyak orang yang mengonsumsi donat atau roti manis di pagi hari merasa lapar kembali dalam 2 jam.


4. Berat Badan Naik dengan Cepat

Kelebihan gula sering menjadi penyebab tersembunyi dari kenaikan berat badan yang sulit dikendalikan.

  • Mengapa bisa terjadi: Kalori dari gula tidak memberi rasa kenyang yang sama seperti protein atau serat. Akibatnya, konsumsi berlebihan tidak disadari.

  • Fruktosa (jenis gula yang banyak terdapat dalam minuman bersoda dan jus kemasan) juga diketahui dapat meningkatkan lemak viseral—lemak berbahaya yang menumpuk di sekitar organ dalam.

  • Konsekuensi jangka panjang: obesitas, resistensi insulin, hingga sindrom metabolik.


5. Sering Mengalami Perubahan Mood

Lonjakan dan penurunan gula darah dapat memengaruhi kestabilan emosi seseorang.

  • Efek singkat: setelah makan manis, seseorang bisa merasa bahagia, energik, bahkan euforia. Namun setelah kadar gula turun, muncul rasa gelisah, mudah marah, atau murung.

  • Studi medis menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi berkaitan dengan risiko lebih besar mengalami depresi.

  • Tanda sehari-hari: mudah tersinggung saat lapar (hangry), mood swing setelah ngemil manis.


6. Masalah pada Gigi

Gula adalah musuh terbesar kesehatan gigi.

  • Proses terjadinya: Bakteri di dalam mulut memakan gula yang tertinggal di sela gigi dan menghasilkan asam. Asam inilah yang merusak lapisan enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

  • Tanda-tanda: sering sakit gigi, gusi mudah berdarah, bau mulut.

  • Penting diingat: tidak hanya permen, tetapi roti, saus tomat, hingga minuman olahraga juga mengandung gula tersembunyi yang berisiko merusak gigi.


7. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Konsumsi gula berlebih dapat mengacaukan fungsi ginjal.

  • Mekanisme: Saat kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaring kelebihan gula. Proses ini menarik lebih banyak cairan keluar, sehingga seseorang sering buang air kecil.

  • Akibatnya: tubuh menjadi dehidrasi dan memicu rasa haus berlebihan.

  • Kondisi serius: Jika hal ini berlangsung terus-menerus, bisa menjadi tanda awal diabetes mellitus.


8. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Tidak banyak yang menyadari bahwa konsumsi gula berlebihan bisa menurunkan daya tahan tubuh.

  • Penjelasan ilmiah: gula dalam jumlah tinggi dapat menekan aktivitas sel darah putih yang bertugas melawan infeksi.

  • Dampaknya: tubuh lebih rentan terserang flu, batuk, dan infeksi ringan lainnya.

  • Contoh sehari-hari: seseorang yang sering minum minuman manis setiap hari lebih mudah sakit dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan segar kaya vitamin.


9. Gangguan Tidur

Makanan manis yang dikonsumsi terutama pada malam hari bisa mengganggu kualitas tidur.

  • Alasan utama: gula meningkatkan kadar energi sehingga tubuh menjadi lebih sulit rileks.

  • Dampak lain: kadar gula yang tidak stabil di malam hari dapat membuat seseorang terbangun tiba-tiba atau mengalami tidur gelisah.

  • Akibat jangka panjang: kurang tidur kronis meningkatkan risiko obesitas, stres, dan gangguan hormon.


Dampak Jangka Panjang dari Kelebihan Gula

Selain 9 tanda di atas, kelebihan gula juga berhubungan erat dengan berbagai penyakit kronis, antara lain:

  • Diabetes tipe 2

  • Penyakit jantung dan hipertensi

  • Perlemakan hati non-alkohol (NAFLD)

  • Obesitas

  • Gangguan kesehatan mental (depresi, kecemasan)


Cara Mengurangi Konsumsi Gula

Agar tubuh tetap sehat, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsi gula:

  1. Membaca label makanan – banyak makanan olahan menyembunyikan gula dengan nama berbeda, seperti sukrosa, glukosa, sirup jagung, maltosa, dll.

  2. Mengurangi minuman manis – gantikan soda atau minuman kemasan dengan air putih, infused water, atau teh tanpa gula.

  3. Perbanyak protein dan serat – makanan tinggi serat dan protein membantu rasa kenyang lebih lama, sehingga tidak tergoda untuk ngemil manis.

  4. Batasi camilan olahan – pilih buah segar sebagai pengganti biskuit, kue, atau permen.

  5. Kurangi gula bertahap – jika terbiasa minum kopi manis, kurangi takaran gula sedikit demi sedikit hingga lidah terbiasa.


Kesimpulan

Kelebihan gula dalam jangka panjang tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan serius, tetapi juga menimbulkan tanda-tanda awal yang sering diabaikan, seperti mudah lelah, kulit berjerawat, sering lapar, hingga gangguan tidur. Mengenali gejala ini sejak dini sangat penting agar kita bisa segera mengubah pola makan.

Keseimbangan adalah kunci. Gula tetap dibutuhkan tubuh, tetapi dalam jumlah yang wajar. Dengan membatasi konsumsi gula tambahan, memperbanyak makanan alami, serta menerapkan gaya hidup sehat, kita bisa terhindar dari risiko penyakit kronis dan menjaga kualitas hidup tetap optimal.

By : BomBom

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *