Alam Bawah SadarEdukasiGaya Hidup SehatInspirasikehidupanKesehatankesehatan mentalPendidikanPola Hidup SehatSains & TeknologiTrending

7 Bahaya Vaping yang Tidak Kalah Serius dari Rokok. Ganggu Pernapasan!

7 Bahaya Vaping yang Tidak Kalah Serius dari Rokok. Ganggu Pernapasan!
7 Bahaya Vaping yang Tidak Kalah Serius dari Rokok. Ganggu Pernapasan!

Di awal kemunculannya, vape sering dianggap sebagai alternatif “rokok yang lebih aman”. Namun, benarkah demikian?

Dalam beberapa tahun terakhir, produk vape digemari banyak orang, terutama dewasa muda.

Sejak beberapa tahun lalu, vape atau rokok elektronik jadi populer di antara kalangan perokok, khususnya anak muda dan orang dewasa muda.

Ada banyak alasan kenapa orang memilih vape. Ada yang ingin coba-coba, menganggap vape tidak berbahaya dibandingkan rokok, atau menganggap vape itu bukan rokok. Banyak orang juga yang tertarik akan varian rasa yang lebih beragam dibanding rokok.

Sebagian orang yang mau berhenti merokok juga beralih vape karena risikonya dianggap lebih ringan. Daya tarik ini yang membuat vaping menjadi kebiasaan baru banyak orang.

Memang, vape diketahui tidak mengandung zat berbahaya seperti yang terdapat pada rokok, semisal tar atau karbon monoksida. Meski begitu, ada bahaya lain yang mengintai Anda jika terbiasa melakukan vaping. Yuk, cari tahu bahayanya!

Bahaya Vaping yang Harus Diwaspadai

Vaping menjadi kebiasaan berbahaya karena memiliki kandungan beracung, memicu serangan jantung, memicu gangguan pernapasan, membuat ketagihan, merusak otak, dan bahkan berisiko memicu kanker.

Berikut penjelasan lengkap mengenai bahaya vaping.

1. Kandungan berbahaya

Meski tidak terdapat tar atau karbon monoksida, vape tetap berbahaya, lo! Menurut laporan Food and Drug Administration yang dimuat di American Lung Association, terdapat sejumlah zat beracun di dalam liquid vape.

Beberapa zat tersebut di antaranya adalah nikotin, propylene glycol, karsinogen, akrolein, diasetil, dietilen glikol, kadmium, dan benzena. Zat-zat tersebut berbahaya bagi paru-paru dan dapat memicu kanker.

2. Memicu serangan jantung

Anda punya masalah dengan jantung? Sebaiknya hentikan penggunaan vape. Pasalnya, salah satu bahaya vaping adalah dapat memicu serangan jantung.

Menurut penelitian, kandungan nikotin di dalam vape dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu adrenalin. Ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan risiko serangan jantung jadi meningkat.

3. Memicu penyakit pada paru

Kebiasaan vaping juga sangat berbahaya untuk kesehatan paru-paru. Menurut penelitian, kebiasaan vaping erat kaitannya dengan penyakit paru-paru kronis dan asma.

Penggunaan vape juga erat kaitannya dengan gangguan paru yang berat, yang disebut EVALI. Nama EVALI (e-cigarette or vaping use-associated lung injury) sendiri dibuat sejalan dengan meningkatnya kasus yang berkaitan dengan penggunaan rokok elektronik, sejak kasus pertama diidentifikasikan pada 2019.

Tidak hanya itu, studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics menyebut bahwa vaping menyebabkan penyakit paru karena kandungan vitamin E asetat. Kandungan ini ditemukan dalam vapor atau pod yang menghasilkan tetrahydrocannabinol, bahan psikoaktif yang juga terdapat dalam ganja.

Baca Juga: Perokok Pasif Lebih Rentan Terkena Kanker Paru. Cegah dengan Cara Ini!

4. Bikin ketagihan

Baik rokok atau vape sama-sama dapat membuat efek ketagihan. Ini dikarenakan vape juga mengandung nikotin.

Lebih bahayanya lagi, banyak orang membeli vape dengan cartridge berkekuatan ekstra. Hal ini membuat konsentrasi nikotin lebih besar. Semakin banyak nikotin yang masuk dalam tubuh, semakin tinggi pula risiko kesehatan yang mengintai.

5. Kerusakan otak

Bahaya lain yang dimiliki oleh nikotin adalah merusak otak. Hal ini dipaparkan dalam jurnal bertajuk “E-Ciggarette Use Among Youth and Young Adults”, yang dipublikasikan oleh US Department of Health and Human Services.

Pada otak remaja yang sedang berkembang, kerusakan otak bisa lebih parah. Dalam kondisi normal, otak remaja dapat lebih cepat menyerap atau mempelajari hal baru dibandingkan orang dewasa. Namun, ketika tubuhnya dimasuki nikotin, kemampuan otak dalam mempelajari hal baru dapat terganggu.

6. Gangguan pada janin

Seperti rokok, nikotin pada vape juga bisa menyebabkan gangguan pada janin. Paparan nikotin melalui plasenta ibu hamil bisa menyebabkan kematian janin secara mendadak.

7. Meningkatkan Risiko Kanker

Liquid vape yang Anda hirup mengandung banyak bahan kimia, termasuk formaldehida dan logam berat. Bila terperangkap di dalam paru, senyawa kimia ini dapat memicu terjadinya kanker paru.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda rutin vaping dan mengalami gejala awal gangguan kesehatan paru-paru, seperti batuk-batuk atau rasa nyaman di sekitar dada, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis paru.

Sahabat MIKA juga wajib berkonsultasi jika memiliki faktor risiko gangguan kesehatan paru-paru, semisal terpapar polusi, memiliki riwayat penyakit paru-paru, dan sering merokok atau vaping.

Dokter akan merekomendasikan pengobatan dan terapi yang tepat untuk membantu Sahabat MIKA keluar dari kebiasaan vaping serta meredakan gejala gangguan kesehatan paru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *