Terkuak! Pengacara Sebut Keretakan Dahsyat Dahlia Poland & Fandy Christian Sudah Terjadi Sejak 2023!
Paragraf 1: Pengacara Bongkar Fakta Mengejutkan
Menurut keterangan resmi dari kuasa hukum Dahlia Poland, Wayan Vajra Fhany Jaya, keretakan rumah tangga Dahlia dan Fandy Christian sebenarnya sudah terlihat sejak pertengahan tahun 2023. Mereka sempat mempertimbangkan perceraian saat itu, namun Dahlia memutuskan bertahan setelah melalui konsultasi panjang
Jawa Pos
kumparan
.
Paragraf 2: Drama Dimulai—Bukan Baru Sekarang!
Pengacara menjelaskan bahwa perceraian bukan keputusan dadakan. Pada pertengahan 2023, Dahlia sudah tinggal di Bali dan sempat ragu-ragu untuk melanjutkan proses perceraian. Berdasarkan arahan dari Wayan, ia memilih menunda gugatan demi memberi ruang perbaikan dan perdamaian
Jawa Pos
kumparan
.
Paragraf 3: Kembalinya Konflik di 2024
Masalah kembali muncul pada Agustus 2024, saat Dahlia mundur ke rumah orangtuanya di Bandung. Fandy kemudian mendatangi dan memulihkan hubungan untuk sementara. Namun, ketegangan itu menunjukkan pola berulang, menandakan pondasi pernikahan yang goyah
Jawa Pos
kumparan
.
Paragraf 4: Puncak Konflik Maret–Mei 2025
Memasuki 2025, Dahlia semakin mantap untuk menyudahi hubungan. Pada Mei, ia resmi berkonsultasi dan menyetujui pengajuan gugatan cerai. Sedangkan pada Juli, kuasa hukumnya telah menyerahkan berkas perceraian ke Pengadilan Agama Badung
Jawa Pos
kumparan
.
Paragraf 5: Dahlia dan Fandy Sepakat Cerdas—Co-Parenting!
Kuasa hukum menegaskan bahwa perceraian ini bukan tanpa pertimbangan. Dahlia dan Fandy sepakat menjalani pola co-parenting, menjaga hubungan baik demi tiga anak mereka. Komunikasi tetap lancar dan tidak ada konflik soal hak asuh
VOI
kumparan
.
Paragraf 6: Isu Orang Ketiga: Benar atau Fiksi?
Rumor perselingkuhan mencuat pada 2023, ketika Dahlia mengunggah tangkapan layar chat mesra antara Fandy dan wanita lain. Namun, baik Dahlia maupun pengacara enggan membahas secara detail isu ini, mengedepankan privasi dan substansi hukum gugatan
Jawa Pos
suara.com
.
Paragraf 7: Mengapa Pengadilan Agama Badung?
Meskipun Fandy kini kembali ke agama Katolik, pernikahan mereka tercatat secara Islam, maka yurisdiksi pengajuan berada di Pengadilan Agama. Wayan menyatakan klaim perceraian ini sah secara hukum karena akad pernikahan awal mereka mengikuti syariah Islam
BeritaSatu
.
Paragraf 8: Sinyal dari Media Sosial
Belakangan, banyak foto bernuansa kebersamaan mereka telah dihapus dari akun Instagram Dahlia. Hal ini dianggap indikasi emosional dari akhir hubungan asmara mereka. Namun, Fandy memilih tegas menyatakan agar publik tidak ikut campur urusan pribadi ini
En.KapanLagi.com
suara.com
.
Paragraf 9: Sidang Perdana Siap Digelar!
Sidang pertama dijadwalkan pada 12 Agustus 2025 di Pengadilan Agama Badung. Fokus utamanya adalah klarifikasi gugatan dan pembahasan kesepakatan terkait anak-anak. Semua pihak—Dahlia, Fandy, hingga pengacara—tampak siap menghadapi sidang ini
En.KapanLagi.com
BeritaSatu
.
Paragraf 10: Respon Sahabat Ricky Cuaca
Ricky Cuaca, sahabat dekat Dahlia, memberikan dukungan penuh dan memilih berhati-hati untuk tidak berspekulasi ke publik. Ia juga menghimbau media untuk langsung menanyakan ke Dahlia bila ingin informasi lebih lanjut
En.KapanLagi.com
.
Paragraf 11: Apa Makna Co-Parenting Mereka?
Keputusan co-parenting menunjukkan kedewasaan kedua pihak, yang mengutamakan kepentingan anak. Ini juga mengurangi potensi konflik berkepanjangan, dan bisa jadi contoh baik bagi pasangan publik lainnya.
Paragraf 12: Garis Waktu Kronologi Dugaan
Mei–Juni 2023: Konsultasi pertama; Dahlia batal bercerai.
Agustus 2024: Ketegangan kembali, Dahlia pulang ke Bandung.
Mei 2025: Dahlia mantap mengajukan gugatan.
Juli 2025: Gugatan resmi diajukan.
12 Agustus 2025: Sidang perdana siap digelar.
Kesimpulan
Rangkaian peristiwa ini menunjukkan bahwa perceraian Dahlia dan Fandy bukan keputusan spontan, melainkan hasil dari proses panjang penuh pertimbangan sejak 2023. Meski diwarnai isu pribadi, kedewasaan mereka dalam menjaga komunikasi dan memutuskan co-parenting patut diacungi jempol. Sidang tanggal 12 Agustus menjadi penentu langkah selanjutnya—apakah mereka akan menata kembali hidup masing-masing dengan damai, ataukah meneruskan proses hukum hingga sidang final?