Alam Bawah SadarBerita PemerintahBerita Viral Saat iniInternasionalPenyakitPolitikSejarahTokoh & KepahlawananTrending

Israel Tebar Bom Mematikan di Gaza: 11 Tewas, Gema Dunia Mengecam!

Pendahuluan yang Mengguncang

Israel dilaporkan kembali melancarkan serangan udara intensif ke wilayah kepadatan penduduk di Gaza City pada malam 11–12 Agustus 2025. Hasilnya, sedikitnya 11 warga sipil tewas, termasuk wanita dan anak-anak—menambah daftar panjang korban sipil yang memicu duka dan kecaman global yang menggelegar.https://yokmaju.com/


1. Kronologi Serangan: Dari Malam Hingga Pagi

  • Waktu serangan: Malam hingga dini hari. Menurut laporan Reuters, serangan diarahkan ke kawasan timur Gaza City seperti Sabra, Zeitoun, dan Shejaia Reuters+1The Times.

  • Modus: Kombinasi pengeboman udara dan artileri serta penggempuran tank. Sejumlah rumah hancur, dan banyak keluarga tertimpa reruntuhan.

  • « Suara ledakan dan deru jet terus-menerus, memaksa warga berlindung di ruang bawah tanah atau tenda », ungkap Amr Salah, saksi dari Gaza Reuters.

  • Korban: 11 tewas, termasuk beberapa orang tewas saat mengantre untuk bantuan makanan—menegaskan serangan tak pandang bulu The TimesThe GuardianReuters.


2. Dampak Bencana: Kemanusiaan di Ambang Jurang

  • Krisis pangan dan kelaparan: Sumber resmi Gaza melaporkan kematian akibat kelaparan dan malnutrisi mencapai ratusan ReutersThe Times.

  • Akses bantuan terhambat: Lebih dari 24 negara mengecam perizinan bantuan yang dibatasi dan meminta segera dibuka akses untuk NGO, PBB, dan WHO The GuardianCadena SER.

  • Penggőcosan wartawan: Beberapa jurnalis tewas dalam beberapa hari sebelumnya, menambah ketidakamanan keseluruhan Gaza The TimesReutersThe Times of India.


3. Reaksi Internasional: Suara Protes Semakin Nyaring

  • Peringatan global: 24–25 menteri luar negeri dari AS, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, dan negara UE meminta akses bantuan langsung dan mendesak penghentian serangan The GuardianCadena SER.

  • Kecaman serius: WHO dan kelompok “Elders” menyebut situasi sebagai “genosida yang berkembang” The Guardian.

  • Tuntutan transparansi: Tekanan untuk investigasi terhadap klaim penargetan wartawan dan operasi militer di pemukiman sipil mengemuka The TimesReuters.


4. Latar Belakang dan Tren Berkepanjangan

  • Sejak agresi besar-besaran Israel di Gaza pasca insiden Oktober 2023, lebih dari 61.000 warga Palestina tewas—menjadikannya konflik paling fatal bagi warga sipil dan jurnalis modern Reuters+1Al JazeeraThe Guardian.

  • Penargetan daerah permukiman, sekolah, rumah sakit, dan bahkan tenda bantuan bukan peristiwa baru—dengan jejak kelam seperti di Jabalia, al-Mawasi, dan sekolah UNRWA yang hancur Wikipedia+3Wikipedia+3Wikipedia+3.

  • Kesaksian dari berbagai organisasi HAM dan PBB mengecam tindakan ini sebagai potensi pelanggaran berat hukum kemanusiaan dan perang .


5. Warta Terkini: Titik Balik Diplomasi?

  • Hamas dilaporkan siap menyerahkan kontrol pemerintahan Gaza kepada badan netral sebagai bagian dari pembicaraan gencatan senjata dengan perantara Qatar, Mesir, dan AS ReutersThe Guardian.

  • Namun Israel bersikeras operasi akan dilanjutkan hingga Hamas benar-benar dinonaktifkan, bahkan berdalih akan re-occupy Gaza City, meskipun mempersilakan warga sipil meninggalkan zona konflik Reuters+1.


6. Cerita Terungkap: Warga Gaza di Tengah Derita

“Kami hanya mencari sisa makanan, tapi malah menjadi sasaran bom,”
—Pengungsi di Gaza City The Times.

Puluhan ribu keluarga tinggal di tenda darurat, penuh risiko tiap kali bantuan tiba. Serangan baru-baru ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga harapan. Infrastruktur lokal—rumah, sekolah, bahkan fasilitas medis—terus terkikis dalam kekerasan berulang.


7. Gambaran Keseluruhan: Apakah Ada Titik Terang?

  • Dinamika konflik: Tekanan global makin kuat, namun jalan menuju gencatan senjata masih penuh rintangan karena Israel menekankan pelucutan senjata Hamas.

  • Kekuatan diplomasi: Usaha Qatar, Mesir, dan AS menjadi sinyal positif, tetapi konsekuensinya rumit: siapa akan memegang kendali sipil setelah konflik usai?

  • Harapan di tengah kehancuran: Apabila ada jeda pertempuran, upaya massal untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi bisa dimulai—dengan sangat diperlukan.


8. Penutup: Kisah Manusia di Balik Statistik

Peristiwa malam 11-12 Agustus mengingatkan dunia bahwa konflik Gaza bukan sekadar gerakan taktis militer, tapi melibatkan manusia—keluarga, anak-anak, wartawan—tanpa bersalah. Angka 11 terbunuh hanyalah puncak gunung es dari penderitaan yang belum terlihat. Bagaimana dunia merespons? Itu akan menentukan masa depan Gaza dan legitimasi kemanusiaan global.

daftar

by : st

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *