Gula merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh manusia. Dalam jumlah yang tepat, gula dibutuhkan untuk menjaga stamina, mendukung kerja otak, dan membantu metabolisme sel. Namun, di balik manfaatnya, konsumsi gula yang berlebihan bisa berubah menjadi bumerang. Terlalu banyak asupan gula dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan metabolisme, obesitas, hingga risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa tubuh mereka sudah “kelebihan gula.” Hal ini sering disebabkan oleh pola makan modern yang sarat dengan makanan olahan, minuman manis, serta camilan instan. Bahkan, makanan yang terlihat sehat pun sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula sejak dini. Dengan begitu, kita bisa mengambil langkah pencegahan sebelum kondisi tersebut berkembang menjadi masalah kesehatan serius. Artikel ini akan membahas 8 tanda tubuh kelebihan gula yang perlu diwaspadai, disertai penjelasan lengkap mengenai penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.
Salah satu tanda paling umum dari kelebihan gula adalah tubuh yang terasa cepat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
Ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, kadar glukosa dalam darah akan melonjak drastis. Tubuh kemudian melepaskan hormon insulin dalam jumlah besar untuk menurunkan gula darah tersebut. Setelah insulin bekerja, kadar gula turun dengan cepat, menyebabkan tubuh terasa lemas, mengantuk, dan tidak bertenaga. Kondisi ini sering disebut sugar crash.
Penurunan produktivitas sehari-hari.
Sulit berkonsentrasi di sekolah atau tempat kerja.
Meningkatnya keinginan untuk terus ngemil manis agar energi kembali naik, sehingga memicu siklus konsumsi gula berlebihan.
Ganti gula dengan karbohidrat kompleks (beras merah, oat, ubi).
Konsumsi protein dan serat untuk menjaga kestabilan energi.
Perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
Peningkatan berat badan tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda tubuh menerima terlalu banyak gula.
Kalori dari gula tergolong kalori kosong karena tidak memberikan nutrisi penting selain energi. Jika dikonsumsi berlebihan, gula akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Selain itu, makanan manis dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin (hormon lapar), sehingga membuat kita lebih sering ingin makan.
Obesitas.
Perut buncit akibat penumpukan lemak visceral.
Peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Kurangi minuman manis seperti soda, boba, dan jus kemasan.
Gunakan pemanis alami seperti stevia atau madu dalam jumlah terbatas.
Lakukan olahraga teratur minimal 30 menit sehari.
Kulit wajah yang sering berjerawat juga bisa menjadi tanda konsumsi gula berlebih.
Gula dapat memicu peningkatan kadar insulin, yang kemudian memicu produksi hormon androgen. Hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak (sebum) di kulit. Akibatnya, pori-pori tersumbat dan timbul jerawat.
Kulit tampak kusam.
Timbul jerawat meradang yang sulit diatasi.
Muncul tanda penuaan dini akibat kerusakan kolagen oleh gula (glycation).
Batasi makanan manis dan minuman berpemanis.
Perbanyak sayuran hijau dan buah rendah gula (alpukat, beri, apel hijau).
Gunakan skincare yang mendukung kontrol minyak.
Tubuh yang kelebihan gula biasanya menunjukkan rasa haus berlebih meski sudah cukup minum.
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaring kelebihan glukosa. Proses ini membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan melalui urin, sehingga tubuh memunculkan sinyal haus.
Sering buang air kecil.
Mulut terasa kering.
Bibir pecah-pecah.
Perbanyak air putih, bukan minuman manis.
Batasi camilan tinggi gula terutama di malam hari.
Jika rasa haus berlebih terus berlanjut, periksa gula darah ke dokter.
Sakit gigi berulang juga bisa menjadi alarm tubuh sedang kelebihan gula.
Bakteri di mulut sangat menyukai gula. Saat gula menempel pada gigi, bakteri akan memakannya dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang dan masalah gusi.
Gigi berlubang kronis.
Bau mulut.
Infeksi gusi (gingivitis).
Kurangi makanan manis lengket seperti permen atau cokelat karamel.
Rutin sikat gigi minimal 2 kali sehari.
Gunakan obat kumur antibakteri.
Apakah kamu mudah tersinggung atau emosional tanpa sebab jelas? Bisa jadi itu tanda tubuh kelebihan gula.
Kadar gula darah yang naik turun drastis memengaruhi kestabilan hormon dan neurotransmitter di otak. Hal ini membuat seseorang lebih mudah cemas, stres, atau depresi.
Mudah marah tanpa alasan jelas.
Perubahan mood yang cepat (happy lalu tiba-tiba down).
Gangguan tidur akibat ketidakseimbangan energi.
Perbanyak asupan makanan kaya omega-3 (ikan salmon, sarden, chia seed).
Tidur cukup 7–8 jam sehari.
Kurangi kopi manis dan camilan bergula tinggi.
Banyak orang tidak sadar bahwa infeksi jamur, terutama pada area kewanitaan, bisa dipicu oleh konsumsi gula berlebih.
Jamur seperti Candida albicans sangat menyukai gula. Ketika kadar gula darah tinggi, jamur lebih mudah berkembang biak dan menimbulkan infeksi.
Rasa gatal dan perih pada area genital.
Keputihan berlebih dengan bau tidak sedap.
Infeksi jamur pada kulit, seperti panu.
Batasi makanan manis berlebih.
Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
Konsultasikan ke dokter jika infeksi sering kambuh.
Insomnia juga bisa menjadi tanda kelebihan gula.
Kadar gula yang tinggi dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berperan dalam siklus tidur. Selain itu, detak jantung bisa meningkat sehingga tubuh sulit rileks.
Kualitas tidur menurun.
Tubuh lelah keesokan harinya.
Meningkatkan risiko penyakit kronis akibat kurang tidur.
Hindari makanan manis sebelum tidur.
Lakukan relaksasi seperti meditasi atau membaca buku.
Konsumsi camilan sehat seperti kacang almond atau susu hangat rendah gula sebelum tidur.
Jika kelebihan gula terus dibiarkan, tubuh berisiko mengalami masalah kesehatan serius, seperti:
Diabetes tipe 2: akibat resistensi insulin.
Penyakit jantung: karena kolesterol jahat (LDL) meningkat.
Kerusakan hati: gula berlebih disimpan dalam bentuk lemak di hati.
Gangguan ginjal: akibat kerja ekstra untuk menyaring gula.
Penuaan dini: gula merusak kolagen kulit.
Perhatikan label makanan – cek kandungan gula tersembunyi.
Kurangi minuman manis – ganti dengan air putih, infused water, atau teh tanpa gula.
Pilih buah utuh daripada jus kemasan.
Masak sendiri di rumah agar lebih mudah mengontrol kadar gula.
Gunakan rempah alami seperti kayu manis atau vanila untuk memberi rasa manis alami.
Tubuh yang kelebihan gula sering kali memberi sinyal melalui berbagai gejala seperti mudah lelah, berat badan naik, kulit berjerawat, sering haus, sakit gigi, mood swing, infeksi jamur, hingga sulit tidur. Mengenali tanda-tanda ini sejak awal sangat penting agar kita bisa mengontrol pola makan sebelum terlambat.
Mengurangi konsumsi gula bukan berarti hidup tanpa manis sama sekali, melainkan menciptakan keseimbangan. Dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan gaya hidup seimbang, tubuh akan tetap bugar, kulit lebih sehat, dan risiko penyakit berbahaya bisa ditekan.
By: BomBom
https://yokmaju.com/
Pendahuluan Ganja adalah tanaman yang sering menjadi perdebatan global karena manfaat dan risikonya. Meskipun banyak…
Temukan 10 makanan yang terbukti bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Dari brokoli hingga jamur, ketahui…
Mata Sehat adalah jendela dunia. Dengan mata yang sehat, kita bisa menikmati keindahan alam, membaca,…
Jakarta, 2 Oktober 2025 — Keputusan Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia, AS Trenčín, lewat…