Alam Bawah SadarBerita Viral Saat iniGaya Hidup SehatKesehatanNasional

8 Jenis Alat Kontrasepsi yang Bagus, Aman, dan Efektif

Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh, gaya hidup, maupun kebutuhan pasangan. Setiap jenis kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari segi efektivitas, efek samping, hingga cara pemakaian.

Bagi pasangan yang ingin merencanakan kehamilan atau menunda punya anak, penting untuk mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi yang dianggap bagus dan aman digunakan. Berikut adalah 8 jenis alat kontrasepsi yang populer serta sering direkomendasikan oleh tenaga medis.


1. Kondom

Kondom adalah salah satu kontrasepsi paling praktis dan mudah didapat. Alat ini bekerja dengan cara menahan sperma agar tidak masuk ke dalam rahim saat berhubungan seksual.

Kelebihan kondom:

  • Tidak memerlukan resep dokter.

  • Dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (HIV, gonore, sifilis, dll).

  • Efektif hingga 98% bila digunakan dengan benar.

Kekurangan:

  • Bisa sobek atau bocor bila tidak dipakai dengan hati-hati.

  • Sebagian orang merasa sensasi berkurang.


2. Pil KB

Pil KB merupakan kontrasepsi hormonal yang mengandung kombinasi estrogen dan progestin, atau hanya progestin. Pil ini bekerja dengan cara mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur).

Kelebihan pil KB:

  • Sangat efektif bila diminum teratur (99%).

  • Bisa membantu mengatur siklus menstruasi.

  • Mengurangi nyeri haid dan risiko kanker ovarium.

Kekurangan:

  • Harus diminum setiap hari pada jam yang sama.

  • Bisa menyebabkan efek samping seperti mual, sakit kepala, atau perubahan mood.


3. Spiral (IUD – Intrauterine Device)

IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk kecil seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis. Ada dua jenis IUD: IUD tembaga dan IUD hormonal.

Kelebihan IUD:

  • Efektif hingga 10 tahun (IUD tembaga) atau 3–5 tahun (IUD hormonal).

  • Sangat praktis karena tidak perlu diingat setiap hari.

  • Efektivitas tinggi, hingga lebih dari 99%.

Kekurangan:

  • Memerlukan prosedur medis untuk pemasangan dan pencabutan.

  • Bisa menimbulkan kram atau perdarahan di awal pemakaian.


4. Implan (Susuk KB)

Implan adalah batang kecil seukuran korek api yang dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Implan mengandung hormon progestin yang dilepaskan secara perlahan untuk mencegah ovulasi.

Kelebihan implan:

  • Sangat efektif (lebih dari 99%).

  • Bertahan 3–5 tahun tanpa perlu repot minum obat harian.

  • Tidak mengganggu hubungan seksual.

Kekurangan:

  • Pemasangan dan pencabutan harus oleh tenaga medis.

  • Efek samping bisa berupa haid tidak teratur, jerawat, atau perubahan berat badan.


5. Suntik KB

Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang diberikan lewat suntikan, biasanya setiap 1 atau 3 bulan sekali tergantung jenisnya.

Kelebihan suntik KB:

  • Praktis, tidak perlu diingat setiap hari.

  • Efektivitas tinggi bila dilakukan rutin.

  • Bisa mengurangi risiko kanker rahim.

Kekurangan:

  • Haid bisa menjadi tidak teratur.

  • Bisa menunda kesuburan setelah dihentikan (membutuhkan waktu 6–12 bulan untuk kembali normal).


6. Diafragma

Diafragma adalah alat kontrasepsi berbentuk kubah silikon atau lateks yang dipasang di dalam vagina sebelum berhubungan seksual untuk menutupi leher rahim.

Kelebihan diafragma:

  • Dapat dipakai hanya saat diperlukan.

  • Tidak mengandung hormon, sehingga cocok untuk yang sensitif terhadap hormon.

Kekurangan:

  • Efektivitas lebih rendah dibanding pil atau IUD (sekitar 88–94%).

  • Perlu dipasang dengan benar, kadang membutuhkan pelumas spermisida tambahan.


7. Cincin Vagina (Vaginal Ring)

Cincin vagina adalah alat kontrasepsi berbentuk cincin elastis yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini melepaskan hormon estrogen dan progestin secara bertahap.

Kelebihan vaginal ring:

  • Efektif hingga 99%.

  • Hanya perlu diganti sebulan sekali.

  • Dapat membantu mengatur siklus menstruasi.

Kekurangan:

  • Bisa menimbulkan iritasi pada sebagian wanita.

  • Harus diingat untuk mengganti tepat waktu.


8. Sterilisasi (Tubektomi & Vasektomi)

Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen. Pada perempuan disebut tubektomi (memotong saluran tuba), sementara pada pria disebut vasektomi (memotong saluran sperma).

Kelebihan sterilisasi:

  • Efektivitas hampir 100%.

  • Tidak perlu lagi menggunakan kontrasepsi lain.

Kekurangan:

  • Bersifat permanen, sulit atau hampir tidak bisa dibalik.

  • Membutuhkan prosedur medis operasi kecil.


Kesimpulan

Ada banyak jenis kontrasepsi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Bagi yang ingin praktis dan sementara, kondom, pil KB, atau suntik bisa jadi pilihan. Untuk perlindungan jangka panjang, IUD dan implan lebih efektif. Sementara itu, sterilisasi cocok untuk pasangan yang sudah yakin tidak ingin memiliki anak lagi.

Sebelum memutuskan, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan agar pemilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi kesehatan dan gaya hidup masing-masing.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap metode, pasangan bisa lebih bijak dalam memilih alat kontrasepsi yang aman, nyaman, dan efektif.

BY : PELOR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *