Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang paling tua dikenal manusia. Meski sudah ada sejak ratusan tahun lalu, penyakit ini masih menjadi ancaman serius hingga saat ini. Data dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat jutaan kasus baru sifilis setiap tahunnya, dan angka ini terus meningkat terutama di negara-negara berkembang.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menular terutama melalui hubungan seksual tanpa pengaman, baik vaginal, anal, maupun oral. Bahaya sifilis tidak hanya terbatas pada organ intim, tetapi juga bisa menyebar ke otak, jantung, bahkan menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Untuk memahami lebih jauh, berikut 7 fakta mengejutkan tentang sifilis yang wajib diketahui agar kita bisa lebih waspada.
Penyebab utama sifilis adalah bakteri spiral bernama Treponema pallidum. Bakteri ini sangat halus dan tidak mudah dideteksi oleh sistem imun tubuh. Itulah mengapa banyak penderita sifilis tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Ketika bakteri masuk melalui luka kecil di kulit atau selaput lendir saat berhubungan seksual, ia berkembang biak dengan cepat dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Sifilis berkembang dalam beberapa tahap, dan setiap tahap memiliki gejala yang berbeda:
Tahap Primer
Ditandai dengan munculnya luka kecil (chancre) yang tidak sakit di area kelamin, mulut, atau anus. Luka ini sering diabaikan karena tidak menimbulkan nyeri.
Tahap Sekunder
Muncul ruam di kulit, terutama di telapak tangan dan kaki, disertai gejala mirip flu, seperti demam, nyeri otot, dan kelelahan.
Tahap Laten
Pada fase ini, gejala menghilang seolah-olah penyakit sudah sembuh. Padahal, bakteri tetap bersembunyi di dalam tubuh. Tahap ini bisa berlangsung bertahun-tahun.
Tahap Tersier
Inilah tahap paling berbahaya. Sifilis bisa menyerang jantung, otak, saraf, dan organ vital lainnya. Akibatnya bisa berupa kebutaan, kelumpuhan, hingga kematian.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terkena sifilis, karena gejalanya mirip penyakit lain. Luka pada kelamin bisa disangka iritasi biasa, sementara ruam kulit sering dianggap alergi.
Inilah yang membuat sifilis disebut sebagai “the great imitator” alias peniru ulung, karena gejalanya menyerupai banyak penyakit lain. Tanpa pemeriksaan medis, sulit memastikan apakah seseorang benar-benar terkena sifilis.
Meskipun hubungan seksual tanpa kondom adalah jalur utama penularan, sifilis juga bisa menyebar melalui:
Darah: transfusi darah yang tidak steril.
Kontak langsung: dengan luka atau lesi sifilis.
Ibu ke bayi: disebut sifilis kongenital, yang sangat berbahaya bagi janin.
Bayi yang tertular sejak dalam kandungan bisa mengalami cacat lahir, keguguran, bahkan lahir mati. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk mendeteksi sifilis sejak dini.
Kabar baiknya, sifilis dapat disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal. Pengobatan utama adalah dengan antibiotik penisilin, yang terbukti efektif membunuh bakteri Treponema pallidum.
Namun, jika terlambat ditangani hingga masuk tahap tersier, kerusakan organ yang terjadi biasanya permanen dan tidak bisa dipulihkan, meskipun bakteri sudah mati. Inilah alasan kenapa deteksi dini sangat penting.
Di era modern, gaya hidup seks bebas, penggunaan aplikasi kencan, dan rendahnya kesadaran penggunaan kondom menjadi faktor utama meningkatnya kasus sifilis.
Banyak orang merasa bahwa sifilis adalah penyakit “masa lalu”, padahal kenyataannya penyakit ini kembali meningkat di berbagai negara, termasuk di Asia Tenggara. Hal ini membuktikan bahwa sifilis tetap menjadi masalah kesehatan global.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk melindungi diri dari sifilis, beberapa langkah berikut wajib diperhatikan:
Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
Hindari seks bebas dengan banyak pasangan.
Lakukan tes kesehatan rutin, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual.
Ibu hamil wajib melakukan tes sifilis agar bayi terhindar dari penularan.
Edukasi tentang penyakit menular seksual perlu ditingkatkan, baik di sekolah maupun masyarakat umum.
Sifilis bukan hanya penyakit biasa, melainkan ancaman serius yang bisa merusak organ vital hingga menyebabkan kematian jika diabaikan. Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa sifilis adalah penyakit “diam-diam mematikan” yang sering dianggap remeh.
Dengan deteksi dini, pengobatan tepat, serta gaya hidup sehat dan bertanggung jawab, kita bisa terhindar dari bahaya sifilis.
Ingatlah, seks yang aman bukan hanya soal kenikmatan, tetapi juga soal kesehatan dan masa depan.
Written BY KY
Gelombang Protes Anti-Imigrasi Mengguncang Inggris Inggris kembali menjadi sorotan dunia setelah gelombang protes Anti-Imigrasi merebak…
Taipei, 24 September 2025 – Topan Ragasa, badai terkuat yang melanda Taiwan dalam kurun lima…
Vitamin E adalah salah satu vitamin penting yang berperan sebagai antioksidan kuat dalam tubuh. Zat…
Pendahuluan Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah menjadi salah satu teknologi paling revolusioner dalam…
Pendahuluan: Scorpio dan Misteri Energi Hari Ini Tanggal 24 September 2025 adalah hari yang penuh…
Bagaimana format Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia? Apa syarat Timnas Indonesia lolos dan mengapa…