Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa kanker menjadi penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung, dengan jutaan orang meninggal setiap tahunnya. Meskipun begitu, banyak kasus kanker sebenarnya bisa dicegah atau ditangani lebih dini jika gejalanya terdeteksi sejak awal.
Sayangnya, sebagian besar orang sering mengabaikan tanda-tanda awal kanker. Gejalanya kerap dianggap sepele, mirip penyakit ringan, atau bahkan dianggap hal normal yang tidak membutuhkan perhatian medis. Padahal, semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar pula peluang keberhasilan pengobatannya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang 7 gejala awal kanker yang sering diabaikan, mengapa gejala itu muncul, apa yang bisa menjadi penyebab lain, dan kapan sebaiknya seseorang memeriksakan diri ke dokter.
Penurunan berat badan biasanya dianggap sebagai hal positif, terutama bagi mereka yang sedang diet. Namun, bila tubuh mengalami penurunan berat badan lebih dari 5 kilogram dalam waktu singkat tanpa usaha apa pun, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, termasuk kanker.
Pada penderita kanker, sel-sel abnormal membakar energi dalam jumlah besar. Selain itu, kanker dapat mengubah metabolisme tubuh, sehingga kalori terbakar lebih cepat meski seseorang tidak banyak beraktivitas. Beberapa jenis kanker seperti kanker pankreas, lambung, paru-paru, dan kerongkongan sering kali menunjukkan gejala ini pada tahap awal.
Masalah tiroid (hipertiroidisme)
Diabetes yang tidak terkontrol
Stres berat
Infeksi kronis
Jika berat badan turun lebih dari 10% dari berat awal dalam waktu 3–6 bulan tanpa diet atau olahraga khusus, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis.
Kelelahan adalah hal biasa setelah bekerja keras atau kurang tidur. Namun, kelelahan kronis yang tidak membaik meski sudah istirahat cukup bisa menjadi sinyal kanker.
Sel kanker dapat mengganggu metabolisme, mengonsumsi nutrisi penting, serta menyebabkan tubuh kekurangan energi. Selain itu, beberapa kanker seperti leukemia bisa menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah (anemia), yang membuat tubuh lemah dan mudah lelah.
Anemia karena kekurangan zat besi
Gangguan tidur (insomnia, sleep apnea)
Penyakit tiroid
Stres atau depresi
Jika lelah berlebihan hingga mengganggu aktivitas harian, disertai gejala lain seperti pucat, sesak napas, atau penurunan berat badan, jangan anggap remeh.
Salah satu tanda klasik kanker adalah munculnya benjolan yang tidak kunjung hilang. Benjolan bisa muncul di payudara, leher, ketiak, testis, atau bagian tubuh lainnya.
Benjolan terbentuk akibat pertumbuhan sel yang tidak normal dan menumpuk membentuk massa jaringan. Pada kanker payudara, misalnya, benjolan bisa terasa keras, tidak nyeri, dan bentuknya tidak beraturan.
Kista jinak
Lipoma (tumor lemak)
Infeksi (pembengkakan kelenjar getah bening)
Jika benjolan tidak hilang dalam 2–3 minggu, terus membesar, atau terasa keras dan menempel pada jaringan di sekitarnya, segera lakukan pemeriksaan medis.
Kulit sering kali menjadi cermin kondisi kesehatan seseorang. Perubahan pada kulit yang tidak wajar dapat menjadi tanda kanker kulit atau bahkan kanker organ dalam.
Tahi lalat yang berubah bentuk, warna, atau ukuran
Luka pada kulit yang sulit sembuh
Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau kekuningan
Kulit terasa gatal, kering, atau bersisik tanpa sebab jelas
Kanker kulit (melanoma, karsinoma sel basal, atau karsinoma sel skuamosa) ditandai dengan pertumbuhan sel kulit yang tidak terkendali. Sementara itu, perubahan warna kulit seperti menguning bisa menunjukkan kanker hati atau pankreas.
Infeksi kulit
Alergi
Penyakit autoimun seperti lupus atau psoriasis
Batuk biasanya dianggap hal sepele, terutama jika dikaitkan dengan flu atau alergi. Namun, batuk yang tidak sembuh lebih dari 3 minggu, apalagi disertai darah, bisa menandakan kanker paru-paru atau kanker tenggorokan.
Sel kanker di paru-paru atau saluran pernapasan dapat mengiritasi jaringan sehingga memicu batuk terus-menerus. Pada kanker laring, perubahan suara atau serak yang tidak hilang bisa menjadi tanda awal.
Asma
Bronkitis
Infeksi saluran pernapasan atas
GERD (asam lambung naik)
Jika batuk berlangsung lebih dari 3 minggu, apalagi disertai darah, sesak napas, atau nyeri dada, segera periksa ke dokter.
Perubahan pada kebiasaan buang air, baik besar maupun kecil, bisa mengindikasikan adanya masalah serius.
Diare atau sembelit berkepanjangan
Feses berdarah atau berwarna hitam pekat
Perubahan bentuk feses (menjadi lebih kecil/sempit)
Hal ini bisa menjadi tanda kanker usus besar atau rektum.
Sering buang air kecil terutama malam hari
Nyeri atau sulit saat BAK
Urin bercampur darah
Gejala tersebut bisa menunjukkan kanker prostat atau kandung kemih.
Wasir
Infeksi saluran kemih
Batu ginjal atau batu kandung kemih
Sindrom iritasi usus besar (IBS)
Nyeri sering dianggap sebagai keluhan biasa. Namun, nyeri yang menetap tanpa sebab jelas harus diwaspadai.
Nyeri pada penderita kanker bisa disebabkan oleh pertumbuhan tumor yang menekan saraf atau organ. Misalnya:
Nyeri tulang bisa menandakan kanker tulang atau metastasis kanker ke tulang.
Nyeri kepala hebat bisa menjadi gejala tumor otak.
Nyeri perut persisten bisa terkait kanker pankreas, ovarium, atau hati.
Radang sendi
Migrain
Masalah pencernaan (gastritis, tukak lambung)
Ada beberapa alasan umum mengapa gejala awal kanker sering diabaikan:
Mirip penyakit ringan – Batuk, lelah, atau sakit perut dianggap masalah biasa.
Kurang kesadaran kesehatan – Banyak orang tidak terbiasa melakukan medical check-up.
Takut hasil diagnosis – Rasa takut membuat sebagian orang menunda pemeriksaan.
Faktor ekonomi – Biaya pemeriksaan dianggap mahal, padahal kini ada banyak program skrining gratis dari pemerintah maupun lembaga kesehatan.
Deteksi dini kanker terbukti meningkatkan peluang sembuh hingga 80–90%, tergantung jenisnya. Misalnya, kanker payudara stadium awal memiliki angka harapan hidup 5 tahun lebih dari 90%. Namun jika baru ditemukan pada stadium lanjut, angka ini bisa turun drastis.
Cara yang bisa dilakukan:
Pemeriksaan mandiri: misalnya SADARI (periksa payudara sendiri).
Medical check-up rutin: terutama bagi yang punya riwayat keluarga dengan kanker.
Tes laboratorium & pencitraan: seperti pap smear, mammografi, kolonoskopi, CT scan.
Selain waspada pada gejala awal, pencegahan kanker bisa dilakukan dengan gaya hidup sehat, antara lain:
Konsumsi makanan bergizi seimbang (sayur, buah, protein sehat).
Hindari rokok dan alkohol.
Rutin olahraga minimal 30 menit per hari.
Jaga berat badan ideal.
Lindungi kulit dari paparan sinar UV berlebih.
Lakukan vaksinasi, misalnya vaksin HPV dan hepatitis B.
Kanker sering kali datang tanpa disadari, karena gejala awalnya samar dan mirip penyakit ringan. Tujuh gejala awal yang sering diabaikan meliputi:
Penurunan berat badan drastis
Kelelahan kronis
Benjolan tidak wajar
Perubahan pada kulit
Batuk kronis atau suara serak
Perubahan pola buang air
Nyeri yang tidak hilang
Jangan menunggu sampai parah untuk memeriksakan diri. Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa. Dengan mengenali gejala ini dan menjalani gaya hidup sehat, kita bisa mengurangi risiko kanker serta meningkatkan kualitas hidup.
By: BomBom
Tdak seimua orang dapat menikmati udara, cuaca, atau suhu dingin. Selain menggigil karena kedinginan, beberapa…
Tiket dinamis Piala Dunia 2026 mirip dengan mekanisme tiket pesawat atau hotel Tahap distribusi tiket…
Buah belimbing, atau dikenal juga dengan nama star fruit karena bentuknya menyerupai bintang ketika dipotong…
Polri Tetapkan 1 Tersangka Baru : Kasus Tambang Ilegal Batu Bara Rp 5,7 T di…
Kami berkomitmen menghadirkan hunian dan proyek properti di lokasi strategis dengan standar kualitas tinggi, dirancang…