Benjolan di langit-langit mulut (awan-awan mulut) sering kali membuat panik. Ada yang merasakan benjolan keras, ada pula yang lembek atau berisi cairan. Tidak jarang, orang mengira itu hanya sariawan atau hal sepele. Padahal, beberapa jenis benjolan bisa menandakan kondisi medis yang lebih serius.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 penyebab paling umum dan penting dari benjolan di langit-langit mulut, lengkap dengan gejala khas, tingkat bahayanya, serta kapan harus segera ke dokter.
Torus palatinus adalah pertumbuhan tulang berlebih di tengah langit-langit mulut. Kondisi ini bersifat jinak, tidak menular, dan sering kali tidak menimbulkan rasa sakit.
Ciri khas:
Keras saat disentuh.
Terletak di garis tengah palatum.
Tidak berubah ukuran dengan cepat.
Biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali jika ukurannya terlalu besar hingga mengganggu bicara, makan, atau pemasangan gigi palsu.
Kista mukosa muncul akibat sumbatan pada saluran kelenjar ludah kecil. Akibatnya, cairan ludah menumpuk dan membentuk benjolan berisi lendir.
Ciri khas:
Benjolan lunak, transparan atau kebiruan.
Kadang pecah lalu muncul kembali.
Bisa terasa nyeri bila meradang.
Mucocele biasanya jinak, tetapi bisa kambuh jika tidak ditangani. Tindakan kecil oleh dokter gigi atau THT dapat mengangkat kista ini.
Infeksi Human Papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan tumbuhnya papilloma di mulut. Papilloma biasanya berbentuk seperti kembang kol kecil atau tonjolan putih.
Ciri khas:
Permukaan bergerigi.
Tidak nyeri pada awalnya.
Bisa bertambah jumlah jika dibiarkan.
Walau sering jinak, ada tipe HPV tertentu yang berhubungan dengan risiko kanker mulut. Karena itu, papilloma sebaiknya diperiksa dokter.
Salah satu penyebab berbahaya adalah abses gigi. Infeksi dari akar gigi dapat menjalar ke langit-langit mulut, membentuk benjolan bernanah.
Ciri khas:
Nyeri hebat, terutama saat menggigit.
Benjolan terasa hangat dan berisi nanah.
Disertai bengkak di gusi atau wajah.
Abses gigi harus segera ditangani dengan antibiotik dan perawatan gigi, karena bila dibiarkan infeksinya bisa menyebar hingga ke rongga sinus bahkan otak.
Candidiasis oral disebabkan oleh jamur Candida albicans. Umumnya muncul pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, pengguna obat kortikosteroid, atau pemakai gigi palsu.
Ciri khas:
Bercak putih seperti susu yang dapat dikerok.
Kadang meninggalkan luka kemerahan.
Rasa perih atau terbakar di mulut.
Jika jamur menyebar luas, bisa membentuk tonjolan kecil di langit-langit mulut. Terapi antijamur biasanya efektif menyembuhkannya.
Kelenjar ludah kecil yang tersebar di langit-langit mulut bisa mengalami pertumbuhan tumor jinak, misalnya adenoma pleomorfik.
Ciri khas:
Benjolan keras, berbatas jelas.
Tidak nyeri pada awalnya.
Tumbuh perlahan.
Walaupun jinak, tumor jenis ini berpotensi berubah ganas bila dibiarkan terlalu lama. Karena itu, dokter biasanya menyarankan operasi pengangkatan.
Yang paling perlu diwaspadai adalah kanker mulut. Walaupun lebih jarang, kanker bisa muncul di langit-langit mulut, terutama pada perokok berat, peminum alkohol, atau orang dengan infeksi HPV berisiko tinggi.
Ciri khas:
Benjolan keras, tidak nyeri awalnya.
Luka atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Bisa berdarah, disertai bau mulut.
Kadang diikuti benjolan di leher (kelenjar getah bening membesar).
Kanker mulut harus segera ditangani dengan kombinasi operasi, radioterapi, atau kemoterapi. Semakin dini terdeteksi, semakin tinggi angka kesembuhannya.
Tidak semua benjolan di mulut berbahaya, tetapi ada tanda-tanda yang harus diwaspadai:
Benjolan tidak hilang dalam 2 minggu.
Bertambah besar atau terasa keras.
Menyakitkan, berdarah, atau bernanah.
Disertai sulit menelan, sariawan menetap, atau bau mulut kronis.
Ada riwayat merokok, konsumsi alkohol, atau infeksi HPV.
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera periksa ke dokter gigi atau THT. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, rontgen, CT scan, atau bahkan biopsi untuk memastikan penyebab.
Beberapa langkah pencegahan sederhana dapat membantu menjaga kesehatan rongga mulut:
Jaga kebersihan mulut → sikat gigi 2 kali sehari, gunakan obat kumur bila perlu.
Hindari rokok dan alkohol → keduanya meningkatkan risiko kanker mulut.
Periksakan gigi rutin → minimal 6 bulan sekali.
Gunakan pelindung gigi jika sering mengalami trauma akibat gigi tajam atau gigi palsu.
Konsumsi makanan sehat → perbanyak buah dan sayur untuk menjaga daya tahan tubuh.
Benjolan di langit-langit mulut bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi jinak seperti torus palatinus dan mucocele, hingga penyakit serius seperti kanker mulut.
Jangan anggap remeh jika benjolan tidak kunjung hilang, terutama bila disertai nyeri, perdarahan, atau kesulitan menelan. Pemeriksaan dini dapat menyelamatkan nyawa Anda.
👉 Jadi, jika menemukan benjolan di mulut yang mencurigakan, jangan tunggu lama. Segera konsultasikan ke tenaga medis agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Written BY KY
Tdak seimua orang dapat menikmati udara, cuaca, atau suhu dingin. Selain menggigil karena kedinginan, beberapa…
Tiket dinamis Piala Dunia 2026 mirip dengan mekanisme tiket pesawat atau hotel Tahap distribusi tiket…
Buah belimbing, atau dikenal juga dengan nama star fruit karena bentuknya menyerupai bintang ketika dipotong…
Polri Tetapkan 1 Tersangka Baru : Kasus Tambang Ilegal Batu Bara Rp 5,7 T di…
Kami berkomitmen menghadirkan hunian dan proyek properti di lokasi strategis dengan standar kualitas tinggi, dirancang…