Bali, pulau wisata yang dikenal dengan pantai dan budaya eksotisnya, kembali diguncang oleh bencana banjir besar pada September 2025. Hujan deras yang turun selama lebih dari 24 jam menyebabkan banjir hebat di berbagai wilayah seperti Denpasar, Jembrana, Tabanan, dan Karangasem. Ribuan warga terdampak, puluhan rumah hanyut, dan sejumlah korban jiwa dilaporkan.
Fenomena ini bukan hanya sekadar kejadian musiman biasa. Banjir Bali 2025 menjadi sorotan nasional dan internasional karena intensitasnya yang tinggi dan kerusakan besar yang ditimbulkan.
Menurut data dari BMKG, curah hujan yang tercatat dalam 48 jam terakhir mencapai lebih dari 250 mm, yang tergolong sebagai hujan sangat ekstrem. Hujan deras tersebut diperparah oleh sistem cuaca regional, termasuk gelombang Rossby ekuatorial yang memperkuat pembentukan awan hujan tebal di wilayah selatan Bali.
Hujan yang tidak berhenti membuat sungai-sungai utama seperti Tukad Badung dan Tukad Ayung meluap, menggenangi pemukiman, sawah, dan kawasan wisata.
Data sementara dari BPBD Provinsi Bali mencatat lebih dari 2.000 rumah warga di kawasan Denpasar, Tabanan, dan Badung terendam banjir setinggi 1 hingga 3 meter. Banyak di antaranya mengalami kerusakan struktural parah, bahkan puluhan rumah hanyut terbawa arus deras.
Beberapa warga yang berhasil diselamatkan menyebutkan bahwa banjir datang mendadak pada dini hari, sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan harta benda.
Tragisnya, banjir Bali 2025 menelan korban jiwa. Hingga berita ini ditulis, 7 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk anak-anak dan lansia, akibat terseret arus dan bangunan runtuh. Selain itu, puluhan warga mengalami luka-luka dan trauma akibat kejadian ini.
Tim SAR gabungan, TNI, dan relawan telah bekerja tanpa henti melakukan pencarian dan evakuasi korban, termasuk menggunakan perahu karet dan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan.
Jalan raya, jembatan, dan akses ke kawasan strategis seperti Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Gilimanuk sempat terputus total. Banjir menyebabkan kerusakan jalan, longsor di beberapa titik, dan menghambat distribusi logistik.
Beberapa sekolah dan kantor pemerintahan juga diliburkan sementara waktu karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk operasional.
Sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali juga tak luput dari dampak banjir. Banyak wisatawan domestik maupun asing yang terjebak di hotel dan bandara karena keterbatasan transportasi.
Destinasi wisata populer seperti Ubud, Sanur, dan Kuta terkena dampak langsung atau tidak langsung, menyebabkan pembatalan booking, penurunan kunjungan, hingga kerugian yang ditaksir mencapai miliaran rupiah dalam waktu singkat.
Pemerintah daerah bersama BNPB dan Kementerian Sosial telah mendirikan puluhan posko pengungsian di lokasi-lokasi strategis seperti Lapangan Renon, GOR Ngurah Rai, dan beberapa balai desa.
Lebih dari 4.500 warga mengungsi dari rumah mereka, membutuhkan pasokan makanan, air bersih, obat-obatan, serta selimut dan tikar. Organisasi kemanusiaan dan relawan juga mulai berdatangan untuk menyalurkan bantuan.
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan banjir Bali 2025 ini begitu parah:
Curah hujan ekstrem dan tak biasa
Sistem drainase kota yang buruk, terutama di kawasan perkotaan yang padat
Alih fungsi lahan hijau menjadi kawasan permukiman dan komersial
Sampah yang menyumbat saluran air, menyebabkan air tidak mengalir lancar
Kurangnya mitigasi dan edukasi bencana kepada masyarakat
Para ahli lingkungan telah lama mengingatkan bahwa Bali rawan terhadap bencana ekologis jika pembangunan tidak dikendalikan dengan baik.
Gubernur Bali menyatakan status tanggap darurat dan meminta dukungan langsung dari pemerintah pusat. Presiden RI juga mengirimkan bantuan logistik dan personel tambahan dari BNPB, Kementerian PUPR, dan TNI untuk mempercepat penanganan dampak banjir.
Dalam konferensi pers, pemerintah menegaskan bahwa akan dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem drainase dan tata ruang kota di Bali untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Kondisi jalan rusak di Gorontalo memaksa warga mengangkut jenazah dengan motor menuju rumah duka. Potret…
DPRD desak Pemko Medan bangun pompa air di titik rawan banjir, langkah penting untuk tanggulangi…
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Artikel…
"Temukan 10 buah-buahan penyerap racun yang membantu detoks alami tubuh. Dari lemon, apel, hingga buah…
Fenomena Langka Menghebohkan Dunia Video penampakan paus biru kerdil di perairan Busselton Jetty, Australia Barat,…