Trending

7 Burung yang Tidak Bisa Terbang dan Sudah Punah

Burung adalah salah satu makhluk hidup yang memiliki keunikan luar biasa, terutama karena kemampuan mereka untuk terbang. Namun, tidak semua burung memiliki kemampuan ini. Ada 7 Burung yang berevolusi kehilangan kemampuan terbang, seringkali karena mereka hidup di lingkungan tanpa predator alami sehingga tidak membutuhkan kemampuan tersebut. Sayangnya, banyak dari burung-burung ini telah punah akibat perburuan, hilangnya habitat, atau masuknya predator baru ke habitat mereka. Berikut ini adalah tujuh burung yang tidak bisa terbang dan kini telah punah.

1. Dodo (Raphus cucullatus)

Dodo adalah burung tak terbang yang terkenal dari Pulau Mauritius. Burung ini menjadi simbol kepunahan akibat ulah manusia. Berukuran sekitar 1 meter dan berat hingga 15-20 kilogram, dodo tidak memiliki predator alami sebelum kedatangan manusia. Ketika pelaut Eropa tiba di Mauritius pada abad ke-17, mereka mulai memburu dodo untuk diambil dagingnya. Selain itu, spesies hewan yang dibawa oleh manusia, seperti tikus dan babi, memakan telur-telur dodo, yang mempercepat kepunahannya. Dodo dinyatakan punah sekitar tahun 1681.

2. Moa (Dinornithiformes)

Moa adalah burung raksasa tak terbang yang hidup di Selandia Baru. Beberapa spesies moa bisa mencapai tinggi lebih dari 3 meter dan berat hingga 250 kilogram. Moa tidak memiliki predator alami hingga manusia Polinesia pertama kali tiba di Selandia Baru sekitar 700 tahun yang lalu. Perburuan besar-besaran serta pengrusakan habitat oleh manusia menyebabkan kepunahan moa sekitar abad ke-15.

3. Great Auk (Pinguinus impennis)

Great auk adalah burung laut tak terbang yang hidup di wilayah Atlantik Utara, termasuk Kanada, Islandia, dan Eropa Utara. Burung ini memiliki tubuh mirip penguin modern, tetapi mereka sebenarnya bukan kerabat dekat penguin. Great auk diburu secara besar-besaran untuk diambil bulu, daging, dan telurnya, terutama pada abad ke-18 dan ke-19. Mereka punah pada tahun 1844 ketika individu terakhir dibunuh oleh pemburu di Islandia.

4. Elephant Bird (Aepyornis maximus)

Elephant bird adalah burung raksasa yang hidup di Madagaskar. Dengan berat hingga 500 kilogram dan tinggi sekitar 3 meter, burung ini adalah salah satu burung terbesar yang pernah ada. Elephant bird tidak bisa terbang karena ukurannya yang sangat besar.

5. Spectacled Cormorant (Phalacrocorax perspicillatus)

Spectacled cormorant adalah burung laut besar tak terbang yang ditemukan di Pulau Bering dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Burung ini pertama kali dijelaskan oleh naturalis Georg Steller pada tahun 1741. Kehilangan habitat akibat eksploitasi manusia dan perburuan oleh pendatang membuat populasi burung ini menurun drastis.

6. New Zealand Goose (Cnemiornis spp.)

New Zealand goose adalah sekelompok burung angsa purba tak terbang yang pernah hidup di Selandia Baru. Mereka berevolusi menjadi burung darat karena tidak adanya predator alami. Namun, ketika manusia pertama kali tiba di Selandia Baru, angsa ini menjadi sasaran perburuan dan akhirnya punah. Kepunahan mereka terjadi beberapa ratus tahun setelah manusia pertama kali menetap di wilayah tersebut.

7. Pinguin Besar Madagaskar (Pinguinus madagascariensis)

Meskipun namanya menyebut “pinguin”, burung ini sebenarnya lebih mirip dengan burung laut seperti auk. Seperti banyak burung lainnya dalam daftar ini, mereka punah karena eksploitasi oleh manusia.

Pelajaran dari Kepunahan

7 Burung ini adalah contoh bagaimana interaksi manusia dengan alam dapat memiliki dampak yang sangat merusak. Aktivitas seperti perburuan, deforestasi, dan pengenalan spesies invasif seringkali menjadi penyebab utama kepunahan mereka.

Kelestarian spesies adalah tanggung jawab bersama. Upaya pelestarian lingkungan, edukasi, serta pengendalian aktivitas manusia yang merusak alam menjadi langkah penting untuk mencegah terulangnya sejarah kelam ini.

By : Hendra Sitepu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *