Ginjal adalah organ vital yang bekerja tanpa henti untuk menyaring darah, membuang racun, mengatur keseimbangan cairan, serta menjaga kadar elektrolit dalam tubuh. Meskipun ukurannya relatif kecil, yaitu hanya sekitar 10–12 cm, perannya sangat besar dalam menentukan kesehatan tubuh. Ketika ginjal mulai mengalami gangguan, tubuh akan memberikan berbagai sinyal. Namun, sayangnya banyak orang yang tidak menyadari tanda-tanda awal kerusakan ginjal, terutama gejala yang muncul di pagi hari.
Mengapa pagi hari? Karena setelah tidur sepanjang malam, kondisi tubuh berada dalam fase “puasa” alami. Pada saat itu, gangguan metabolisme dan penumpukan limbah dalam tubuh bisa lebih mudah terlihat. Sayangnya, tanda-tanda ini sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi peringatan serius.
Artikel ini akan membahas 5 tanda kerusakan ginjal yang sering muncul di pagi hari, mengapa gejala tersebut terjadi, serta langkah yang bisa dilakukan untuk pencegahan.
Salah satu tanda kerusakan ginjal yang paling sering muncul di pagi hari adalah pembengkakan pada wajah, khususnya di area sekitar mata. Kondisi ini disebut edema. Ginjal yang sehat berfungsi menyaring protein dari darah dan hanya membuang limbah melalui urin. Namun, ketika ginjal rusak, protein bocor ke urin (proteinuria), sementara cairan menumpuk di jaringan tubuh sehingga menyebabkan bengkak.
Mata tampak sembab meskipun tidak menangis.
Pipi terasa lebih penuh dibanding malam sebelumnya.
Kadang disertai tangan dan kaki yang ikut membengkak.
Banyak orang mengira wajah bengkak saat bangun tidur hanyalah akibat kurang tidur atau terlalu banyak mengonsumsi makanan asin semalam. Padahal, jika kondisi ini terus berulang, bisa jadi itu sinyal ginjal sudah tidak berfungsi optimal.
Seorang pegawai kantoran berusia 35 tahun selalu mendapati wajahnya bengkak setiap pagi. Ia mengira hanya karena sering begadang. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata kadar protein dalam urinnya tinggi, menandakan adanya gangguan ginjal tahap awal.
Ginjal yang sehat mampu mengatur jumlah urin sesuai kebutuhan tubuh. Namun, ketika ginjal mulai rusak, kemampuan ini berkurang. Akibatnya, penderita menjadi sering buang air kecil pada malam hari atau setelah bangun tidur pagi. Kondisi ini disebut nocturia.
Terbangun lebih dari 2 kali di malam hari untuk buang air kecil.
Urin tampak lebih encer dari biasanya.
Kadang disertai rasa tidak puas setelah buang air kecil.
Ketika ginjal tidak mampu menyaring dengan baik, cairan berlebih keluar lebih banyak pada malam hari. Hal ini juga bisa menandakan adanya masalah pada saluran kemih atau pembesaran prostat (pada pria).
Tidur terganggu, menyebabkan kelelahan di siang hari.
Dehidrasi ringan karena terlalu sering mengeluarkan cairan.
Nocturia bukan sekadar masalah sepele. Jika berlangsung terus-menerus, sebaiknya segera memeriksakan diri, karena bisa jadi itu tanda awal penyakit ginjal kronis.
Normalnya, urin berwarna kuning muda dan tidak berbusa banyak. Jika urin terlihat berbusa berlebihan atau berwarna lebih gelap terutama saat pertama kali buang air kecil di pagi hari, ini bisa menjadi tanda kerusakan ginjal.
Urin berbusa: menandakan adanya protein atau albumin dalam urin (proteinuria).
Urin berwarna gelap: bisa menjadi tanda adanya darah (hematuria) atau konsentrasi limbah tinggi akibat fungsi ginjal menurun.
Bau urin lebih menyengat.
Volume urin menurun atau justru meningkat drastis.
Kadang urin bisa berbusa hanya karena buang air kecil dengan tekanan kuat. Namun, bila busa bertahan lama, perlu diwaspadai. Begitu juga urin gelap, jangan langsung dikira hanya karena kurang minum, karena bisa juga akibat gangguan ginjal.
Salah satu fungsi ginjal adalah menghasilkan eritropoietin (EPO), hormon yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Jika ginjal rusak, produksi EPO menurun, sehingga penderita mengalami anemia. Akibatnya, oksigen yang dibawa ke seluruh tubuh berkurang.
Setelah tidur cukup, tubuh tetap terasa lemas.
Kepala pusing atau sulit berkonsentrasi di pagi hari.
Kelopak mata terasa berat dan otot mudah pegal.
Kelelahan kronis akibat anemia yang dipicu kerusakan ginjal sering kali disalahartikan sebagai kelelahan kerja atau stres. Padahal, jika dibiarkan, bisa menurunkan kualitas hidup secara drastis.
Banyak pasien gagal ginjal melaporkan bahwa gejala pertama yang mereka rasakan adalah rasa lelah berlebihan setiap pagi, bahkan setelah tidur panjang.
Ginjal berada di bagian belakang tubuh, tepat di bawah tulang rusuk. Ketika ginjal mengalami infeksi atau kerusakan, salah satu tanda yang muncul adalah nyeri di punggung bawah.
Terasa di salah satu sisi punggung, kadang menjalar ke perut bawah.
Lebih terasa saat bangun pagi atau setelah duduk lama.
Bisa disertai rasa panas ketika buang air kecil.
Infeksi ginjal (pielonefritis).
Batu ginjal yang mulai terbentuk.
Peradangan karena penyaringan ginjal terganggu.
Banyak orang salah mengira nyeri punggung akibat posisi tidur yang salah. Padahal, jika nyeri berlangsung lama, datang berulang setiap pagi, dan disertai keluhan urin tidak normal, itu bisa jadi tanda kerusakan ginjal.
Mirip dengan masalah ringan sehari-hari
Bengkak dianggap karena begadang.
Lelah dianggap karena kerja berlebihan.
Nyeri punggung dianggap akibat salah posisi tidur.
Tidak menimbulkan rasa sakit parah di awal
Ginjal bisa rusak hingga 70% tanpa gejala berat, sehingga orang merasa masih sehat.
Kurangnya kesadaran tentang kesehatan ginjal
Banyak orang rutin cek kolesterol dan gula darah, tapi jarang memeriksakan fungsi ginjal.
Cukupi asupan air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu ginjal bekerja optimal.
Batasi konsumsi garam dan makanan olahan karena natrium berlebih bisa membebani ginjal.
Jaga tekanan darah dan gula darah agar tidak merusak pembuluh darah kecil di ginjal.
Hindari obat-obatan tertentu (seperti obat nyeri NSAID) dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
Periksa kesehatan rutin termasuk tes urin dan darah untuk mengetahui fungsi ginjal.
Kendalikan berat badan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Tes urin sederhana untuk melihat adanya protein atau darah.
Tes darah (kreatinin dan ureum) untuk menilai fungsi ginjal.
USG ginjal untuk memeriksa struktur ginjal dan mendeteksi adanya batu atau kista.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali, terutama bagi yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.
Kerusakan ginjal tidak terjadi dalam semalam, melainkan melalui proses panjang. Tubuh sebenarnya sudah memberikan sinyal, terutama di pagi hari setelah kita bangun tidur. Wajah bengkak, sering buang air kecil malam hari, urin berbusa atau gelap, rasa lelah berlebihan, dan nyeri punggung bawah adalah lima tanda penting yang patut diwaspadai.
Jangan remehkan gejala-gejala kecil ini. Segera lakukan pemeriksaan jika merasakan salah satu atau lebih tanda di atas. Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup sehat, kerusakan ginjal bisa diperlambat bahkan dicegah. Ingat, menjaga ginjal berarti menjaga kualitas hidup untuk jangka panjang.
By : BomBom
Hewan peliharaan bukan hanya sekadar teman di rumah. Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa keberadaan hewan…
Pendahuluan: Musim Hujan dan Ancaman Masuk Angin Setiap kali musim hujan tiba, ada satu penyakit…
Mata berkedut adalah pengalaman yang hampir semua orang pernah alami. Sensasi ini biasanya muncul secara…
Terkadang, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur. Tapi pada beberapa kepercayaan, mimpi juga kerap dikaitkan…
Maroko – September 2025Gelombang kemarahan yang dipimpin oleh remaja dan pemuda Maroko mengguncang negeri Afrika…
Pada 4 September 2025, Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) resmi menyatakan adanya wabah baru…