Dalam beberapa tahun terakhir, publik menyaksikan perubahan signifikan dalam cara militer (TNI) berinteraksi dengan ranah sipil di Indonesia. Keterlibatan militer bukan hanya terbatas pada urusan pertahanan semata — kini semakin banyak program sosial, ekonomi, dan kesejahteraan yang “dipasangkan” dengan peran militer. Artikel ini menelaah secara mendalam fenomena tersebut: latar belakang, implikasi, kontroversi, dan tantangan ke depan.
Revisi Undang-Undang TNI yang disahkan tahun 2025 memungkinkan prajurit aktif menduduki jabatan sipil pada 14 kementerian atau lembaga, termasuk instansi non-pertahanan seperti Kejaksaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran bahwa institusi sipil akan semakin tersisih dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan.
Pemerintah pusat mengandalkan TNI untuk mengoperasikan berbagai program sosial yang sebelumnya dikelola badan sipil, seperti distribusi makanan gratis ke sekolah, produksi obat, dan proyek ketahanan pangan.
Kementerian Pertahanan bahkan memasang iklan penuh halaman di surat kabar, menjelaskan “10 program” di mana militer berperan dalam kesejahteraan masyarakat.
Dalam narasi resmi, militer tidak lagi dilihat sebagai alat kekerasan, melainkan “pertahanan rakyat” yang erat terkait kesejahteraan nasional. Iklan tersebut menyebut transformasi militer menjadi lembaga lintas-sektor yang menunjang program kesejahteraan publik dan ketahanan nasional.
Program / Inisiatif | Bentuk Keterlibatan Militer | Catatan |
---|---|---|
Program Makanan Sekolah Gratis (Free Nutritious Meal) | Militer memegang peran distribusi dan pengelolaan dapur umum sekolah | Menjadi salah satu program unggulan pemerintahan saat ini |
Produksi Obat & Laboratorium Militer | TNI mengoperasikan fasilitas produksi obat dan laboratorium | Disebut dalam iklan Kementerian Pertahanan sebagai salah satu program besar |
Pembentukan 100 batalion baru untuk sektor kesehatan dan pertanian | TNI memperluas struktur organisasi ke domain non-militer | Rencana peningkatan hingga 500 batalion dalam lima tahun |
Keterlibatan militer dalam proyek ketahanan pangan & pertanian | TNI melakukan pendampingan panen, distribusi pangan, hingga pengembangan produksi lokal | Termuat dalam wacana “aktualisasi peran sosial militer” |
Penempatan petugas militer di jabatan sipil strategis | Personel aktif TNI menempati posisi di lembaga sipil, termasuk penanggulangan bencana, keamanan laut, birokrasi | Fasilitasi melalui UU TNI revisi yang memperluas jangkauan jabatan sipil bagi militer |
Efisiensi dan Disiplin Organisasi
Struktur militer yang terorganisir, disiplin tinggi, dan pengalaman manajemen krisis dianggap lebih dapat diandalkan dalam eksekusi proyek besar dan mendesak.
Jaringan Teritorial Kuat
TNI memiliki jangkauan hingga tingkat daerah dan wilayah terpencil melalui komando wilayahnya, memudahkan distribusi program ke pelosok.
Legitimasi Politik & Stabilitas
Melibatkan militer dalam agenda sosial dianggap memperkuat narasi keamanan sekaligus kesejahteraan, sehingga menciptakan legitimasi pemerintahan dalam mata publik.
Kebutuhan Respon Cepat terhadap Krisis
Saat bencana, keterlibatan militer — karena kemampuan logistik dan mobilitas tinggi — sangat dibutuhkan dalam tanggap darurat.
Modernisasi TNI & Transformasi Peran
Dalam narasi resmi, peran sosial bukan sekadar tambahan, melainkan bagian dari evolusi militer yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Keterlibatan militer dalam sektor sipil bisa menimbulkan subordinasi lembaga sipil terhadap logika militer. Kritikus menyebut fenomena ini sebagai “securitisation” (militerisasi mekanisme publik).
Pada era Orde Baru, militer memegang dua fungsi: pertahanan dan politik/sosial (dwifungsi). Kini, ekspansi peran militer di ranah sipil memicu indikasi bahwa dwifungsi kembali dihidupkan secara lembaga.
Jika militer diletakkan dalam posisi pengendali proyek sosial dan birokrasi sipil, potensi konflik kepentingan meningkat, termasuk kurangnya akuntabilitas dan transparansi.
Ketika militer memegang kendali terlalu banyak di sektor kesejahteraan, kebijakan sosial bisa lebih dipengaruhi pola pikir pertahanan — misalnya, prioritas keamanan dibandingkan hak sipil.
Banyak akademisi, mahasiswa, dan organisasi sipil menentang ekspansi ini, menyerukan agar supremasi sipil tetap dijaga. Seminar-seminar di berbagai universitas mengingatkan bahwa supremasi sipil harus tetap dipertahankan. Ada juga tulisan yang menolak militer menjangkau urusan sipil di luar ranah pertahanan.
Perlu Batasan yang Jelas
Harus ada regulasi tegas yang membatasi ruang lingkup militer dalam ranah sipil agar tidak melewati garis kontrol demokrasi.
Penguatan Kapasitas Sipil
Jika lembaga sipil lemah, militer cenderung mengambil alih — namun ini justru memperlemah institusi sipil jangka panjang.
Transparansi & Akuntabilitas
Keterlibatan militer dalam proyek sosial harus diawasi oleh lembaga independen agar tidak disalahgunakan.
Partisipasi Publik dalam Pengambilan Keputusan
Revisi UU TNI dan keputusan terkait seharusnya melibatkan konsultasi publik, agar kebijakan mendapat legitimasi masyarakat.
Keseimbangan Fungsi Militer & Sipil
Militer perlu menjaga esensi tugas pertahanan negara, dan tidak mengabaikan prioritas utama sumber daya manusia sipil.
Keterlibatan militer dalam agenda sosial pemerintah semakin nyata dan meluas. Program-program kesejahteraan kini tak jarang dioperasikan bersama atau bahkan oleh militer, yang memanfaatkan keunggulan organisasi, jaringan area, dan kapasitas logistik. Namun transformasi ini bukan tanpa kontroversi — ia membawa tantangan serius terhadap prinsip supremasi sipil, demokrasi, dan akuntabilitas publik.
Kedepannya, negara perlu menata ulang batasan dan mekanisme pengawasan agar militer tidak menjadi institusi omnipresent yang mendominasi semua aspek publik. Supremasi sipil tidak boleh dikorbankan atas nama efisiensi atau stabilitas. Dialog terbuka antara masyarakat sipil, akademisi, dan pembuat kebijakan sangat penting agar keseimbangan kedaulatan sipil-militer tetap terjaga.
Pendahuluan Banyak pasangan suami istri yang mendambakan hadirnya buah hati segera setelah menikah. Namun, perjalanan…
dalam memilih makanan dan menjalani gaya hidup sehat. Dengan rutin mengonsumsi lima jenis makanan sehat…
Pernikahan Selena Gomez & Benny Blanco setelah 2 tahun pacaran. Dari gaun Ralph Lauren yang…
Memancing bukan sekadar menunggu ikan menyambar kail, tapi tentang melatih hati untuk bersabar, berpikir jernih,…