4 Penyebab Tubuh Dapat Mengalami Alergi Dingin

Tdak seimua orang dapat menikmati udara, cuaca, atau suhu dingin. Selain menggigil karena kedinginan, beberapa orang dapat mengalami kondisi alergi dingin saat suhu sedang rendah.

Alergi dingin atau urtikaria dingin adalah reaksi kulit selama beberapa menit setelah kamu terkena paparan dingin, baik dari air maupun udara. Nah, ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor terjadinya reaksi ini. Simak selengkapnya di bawah ini!

Berbagai Penyebab Alergi Dingin

Munculnya reaksi alergi dingin dapat terjadi saat pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah yang terjadi karena cuaca dingin.

Beberapa penyebab lain urtikaria dingin adalah faktor genetik, memiliki sel kulit yang terlalu sensitif, virus, atau penyakit tertentu.

Namun, penyebab pasti alasan tubuh bereaksi demikian terhadap dingin masih belum pasti.

Meski begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan ini, yaitu:

1. Reaksi sistem imun

Kebanyakan kasus alergi dingin terjadi karena reaksi sistem imun yang menganggap suhu dingin sebagai bahaya.

Lalu, sistem kekebalan akan memberikan respons dengan melepas antibodi, histamin, dan berbagai zat lain, yang memicu gejala.

Jika kamu mengalami alergi dingin, kamu dapat mencoba obat alergi dingin yang direkomendasikan pada artikel berikut ini: Ini Obat Alergi Dingin yang Aman dan Biasa Dokter Resepkan.

2. Usia

Anak-anak dan remaja paling rentan terkena urtikaria dingin. Namun, kondisi ini biasanya membaik dengan sendirinya setelah beranjak dewasa.

Meski begitu, orang dewasa juga bisa mengalami kondisi ini.

3. Riwayat medis tertentu

Ada beberapa gangguan kesehatan, seperti kanker atau hepatitis yang meningkatkan risiko terkena masalah ini.

Risiko ini juga bisa meningkat karena berbagai kondisi medis yang berkaitan dengan darah dan kulit.

Sementara itu, pada beberapa kasus, seseorang yang baru saja terkena infeksi, seperti pneumonia atau radang paru-paru, juga lebih berisiko mengalami urtikaria dingin.

4. Genetik

Faktanya, masalah kesehatan ini juga bisa menjadi penyakit keturunan dari keluarga pada anak.

Sebab, ada kondisi pada gen tertentu yang kabarnya bisa menjadi penyebab alergi ini yang menurun dari orangtua ke anak. Namun, hal ini sangat jarang terjadi.

Inilah mengapa, alergi dingin juga bisa terjadi pada anak.

Jika sang buah hati sedang mengalami kondisi ini, segera hubungi Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Alergi Dingin untuk mencegah dampak yang lebih berbahaya.

Waspadai Gejala Alergi Dingin

Biasanya, alergi dingin mulai terasa saat kulit terpapar air atau cuaca dingin (dengan suhu kurang dari 4 derajat Celsius.

Selain itu, kelainan ini juga lebih berisiko muncul dalam kondisi yang berangin dan lembap.

Berikut beberapa gejala yang dapat terjadi:

  • Tangan terasa bengkak saat memegang benda dingin.
  • Muncul bilur yang terasa gatal pada area kulit yang terpapar udara dingin.
  • Bibir dan tenggorokan terasa bengkak saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
  • Kulit berwarna kemerahan.

Reaksi alergi dingin yang paling parah biasanya saat seluruh tubuh terpapar oleh suhu dingin, seperti saat berenang pada air dingin.

Reaksi yang muncul dapat berpotensi membahayakan nyawa, seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah hingga sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, pingsan, serta membengkaknya lengan dan kaki.

Untuk lebih jelasnya, kamu dapat membaca terkait gejala alergi dingin pada artikel berikut ini: Ini Reaksi Umum Tubuh Saat Alergi Dingin Kambuh.

Selain itu, masalah ini juga memiliki kaitan dengan penyakit sinusitis. Umumnya, kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa pekan atau bulan.

Namun, ada juga yang bertahan lebih lama. Jika tenggorokan atau lidah terasa bengkak, merasa pusing, dan sulit bernapas, sebaiknya kamu segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat.

Faktor Risiko Alergi Dingin

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi dingin:

  • Usia muda: Alergi dingin lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.
  • Memiliki riwayat alergi lain: Orang dengan alergi lain, seperti alergi makanan atau serbuk sari, lebih mungkin mengalami alergi dingin.
  • Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti infeksi virus atau penyakit autoimun, dapat meningkatkan risiko alergi dingin.
  • Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan alergi dingin juga dapat meningkatkan risiko.

Diagnosis Alergi Dingin

Diagnosis alergi dingin biasanya dilakukan dengan tes provokasi dingin.

Dokter akan menempelkan es batu pada kulit selama beberapa menit untuk melihat apakah muncul reaksi alergi, seperti biduran atau kemerahan.

Selain itu, dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan untuk menyingkirkan penyebab lain dari gejala yang dialami.

Cara Mengatasi Alergi Dingin

Ada beberapa cara untuk mengatasi alergi dingin dan mengurangi gejala yang muncul, antara lain:

  • Menghindari paparan dingin: Langkah utama adalah menghindari paparan suhu dingin sebisa mungkin. Gunakan pakaian hangat saat berada di lingkungan dingin, hindari berenang di air dingin, dan batasi waktu di luar ruangan saat cuaca dingin.
  • Kompres hangat: Jika muncul ruam atau gatal, kompres area yang terkena dengan air hangat.
  • Mandi air hangat: Mandi dengan air hangat dapat membantu meredakan gejala alergi dingin. Hindari mandi air terlalu panas karena dapat memperburuk kondisi kulit.

Pertolongan Pertama Alergi Dingin

Jika seseorang mengalami reaksi alergi dingin yang parah, segera lakukan pertolongan pertama:

  • Pindahkan orang tersebut dari paparan dingin.
  • Longgarkan pakaian yang ketat.
  • Jika ada, suntikkan epinephrine auto-injector (EpiPen).
  • Segera cari pertolongan medis.

Obat Alergi Dingin

Selain langkah-langkah di atas, dokter mungkin meresepkan beberapa obat untuk membantu mengatasi alergi dingin:

  • Antihistamin: Obat ini membantu mengurangi gejala gatal dan ruam dengan menghambat pelepasan histamin.
  • Kortikosteroid: Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
  • Epinephrine: Jika terjadi reaksi alergi yang parah (anafilaksis), epinephrine dapat digunakan sebagai pertolongan pertama.

Mau tahu obat antihistamin untuk meredakan alergi? Baca di sini: 5 Daftar Obat yang Mengandung Antihistamin untuk Pereda Alergi

Pencegahan Alergi Dingin

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah alergi dingin:

  • Kenakan pakaian hangat: Selalu kenakan pakaian yang cukup tebal saat berada di lingkungan dingin.
  • Hindari perubahan suhu yang tiba-tiba: Berpindah dari lingkungan panas ke dingin secara tiba-tiba dapat memicu alergi dingin.
  • Lindungi kulit dari angin dingin: Gunakan syal atau masker untuk melindungi wajah dan leher dari angin dingin.
  • Gunakan pelembap: Kulit yang kering lebih rentan terhadap alergi dingin. Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit.
  • Konsultasi dengan dokter: Jika sering mengalami alergi dingin, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menjaga daya tahan tubuh juga penting dalam mencegah alergi.

Jadi, konsumsilah makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga.

Komplikasi Alergi Dingin

Meskipun jarang terjadi, alergi dingin dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Anafilaksis: Reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa.
  • Hipotensi: Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba.
  • Edema laring: Pembengkakan pada saluran pernapasan yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala alergi dingin yang parah.

Alergi Dingin pada Anak

Alergi dingin lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Gejala dan penanganannya pun serupa.

Penting untuk melindungi anak-anak dari paparan suhu dingin yang ekstrem dan segera mencari pertolongan medis jika muncul gejala alergi.

Menurut WHO, penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi yang lengkap untuk mencegah infeksi yang dapat memicu alergi.

Mitos dan Fakta Alergi Dingin

Ini beberapa mitos dan faktanya:

  • Mitos: Alergi dingin hanya terjadi pada orang yang tidak kuat terhadap dingin. Faktanya, alergi dingin adalah kondisi medis yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suhu dingin.
  • Mitos: Alergi dingin bisa disembuhkan total, Faktanya, alergi dingin biasanya bersifat kronis dan memerlukan penanganan jangka panjang.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Alergi Dingin

Apabila kamu mengalami gejala alergi dingin, sebaiknya periksakan dirimu pada dokter spesialis di Halodoc.

Kamu perlu segera cari pertolongan medis jika:

  • Gejala alergi dingin semakin parah.
  • Mengalami kesulitan bernapas atau pingsan.
  • Obat-obatan tidak efektif meredakan gejala.
  • Alergi dingin mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dokter spesialis di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu memberikan penanganan secara tepat.

Kamu tidak perlu khawatir, sebab mereka telah mendapatkan ulasan positif dari pasien-pasien yang sebelumnya mereka tangani.

. Apakah alergi dingin bisa sembuh total?

Alergi dingin seringkali bersifat kronis, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

2. Apakah alergi dingin menular?

Tidak, alergi dingin tidak menular. Ini adalah reaksi tubuh terhadap suhu dingin dan bukan disebabkan oleh infeksi.

3. Apakah anak-anak bisa mengalami alergi dingin?

Ya, alergi dingin bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

4. Cara mengetahui bahwa kita alergi apa?

Untuk mengetahui jenis alergi yang kamu miliki, biasanya dilakukan melalui:

  • Observasi gejala: memperhatikan makanan, obat, atau kondisi tertentu yang memicu reaksi (misalnya gatal, bersin, ruam, atau sesak napas).
  • Catatan harian: mencatat pola konsumsi atau paparan lingkungan dan gejala yang muncul.
  • Tes medis: seperti skin prick test (tes tusuk kulit), tes darah IgE, atau uji eliminasi makanan yang dilakukan oleh dokter spesialis alergi.
    Dengan pemeriksaan medis, penyebab alergi bisa lebih akurat diketahui.

5. Berapa lama alergi dingin akan hilang?

Reaksi alergi dingin (urtikaria dingin) biasanya muncul cepat setelah kulit terpapar udara, air, atau benda dingin.

Gejala berupa bentol, kemerahan, atau gatal biasanya hilang dalam 20–60 menit setelah area yang terpapar kembali hangat.

Pada sebagian orang, kondisi ini bisa bersifat kronis dan berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung penyebab dan kondisi tubuh.

Jika sering kambuh atau menimbulkan gejala berat (misalnya bengkak di wajah, sesak napas, pusing), sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Update24

Recent Posts

Apa Itu Tiket Dinamis Piala Dunia 2026 dan Mengapa Merugikan Suporter?

Tiket dinamis Piala Dunia 2026 mirip dengan mekanisme tiket pesawat atau hotel Tahap distribusi tiket…

2 hari ago

7 Manfaat Dahsyat Buah Belimbing untuk Kesehatan Tubuh

Buah belimbing, atau dikenal juga dengan nama star fruit karena bentuknya menyerupai bintang ketika dipotong…

2 hari ago

Polri Tetapkan 1 Tersangka Baru : Tambang Ilegal Batu Bara di IKN

Polri Tetapkan 1 Tersangka Baru : Kasus Tambang Ilegal Batu Bara Rp 5,7 T di…

2 hari ago

Analisis Saham PT Repower Asia Indonesia Tbk

Kami berkomitmen menghadirkan hunian dan proyek properti di lokasi strategis dengan standar kualitas tinggi, dirancang…

2 hari ago