Meta juga memperkuat komitmennya terhadap edukasi pengguna melalui berbagai kampanye di kawasan Asia Pasifik (APAC).
Salah satu contohnya adalah kampanye “Is This Legit” yang bertujuan untuk membantu pengguna mengidentifikasi penipuan. Kampanye ini telah menjangkau lebih dari 43 juta orang di tujuh negara di APAC sejak awal Agustus 2025.
Pencegahan aktif juga menjadi fokus utama dalam pencegahan. Tahun lalu, Meta bekerja sama dengan Kepolisian Singapura dan GovTech dalam program uji coba untuk berbagi URL penipuan dan phishing.
Hasilnya, selama tujuh atau delapan bulan terakhir, Meta berhasil menindak lebih dari 17.000 aset berbahaya yang melanggar dan mencegah banyak orang jadi korban dari menjalin kemitraan ini.
Pentingnya Otentikasi Dua Faktor
Dari semua tips yang diberikan, Gleicher menekankan bahwa otentikasi dua faktor (2FA) adalah lapisan keamanan paling dasar namun sangat penting.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak orang sering lupa jika email pribadi sebenarnya adalah kunci utama identitas online mereka.
“Dengan mengaktifkan 2FA dan layanan passkey yang kini banyak tersedia, pengguna dapat melindungi akun mereka, tidak hanya akun perbankan, tetapi juga akun email pribadi,” ucap Gleicher.
Langkah sederhana ini bisa mencegah hacker atau penipu mengambil alih identitas digital Anda. Dengan begitu, mereka kehilangan senjata utama untuk melakukan serangan.
Cara ini juga menjadi kunci penting untuk melindungi diri dari penipuan yang semakin canggih
INFOGRAFIS CEK FAKTA_Waspada Penipuan Undian Berhadiah Catut Bank BUMN, Kenali Cara Mencegahnya
Kini, AI milik Meta telah dibatasi agar tidak bisa lagi membicarakan topik-topik sensitif, seperti tentang bunuh diri, melukai diri sendiri, hingga gangguan makan dengan pengguna remaja.
Keputusan ini terjadi setelah senator Amerika Serikat melakukan penyelidikan bocornya dokumen internal, di mana menunjukkan chatbot tersebut mampu melakukan percakapan “sensual” dengan remaja.
Perusahaan bentukan Mark Zuckerberg itupun membantah tuduhan tersebut, dan menyebut dokumen itu keliru serta tidak konsisten dengan kebijakan perusahaan melarang konten seksual terhadap anak-anak.
Meta menegaskan, pihaknya langsung mengambil langkah tegas dan mengalihkan percakapan sensitif seperti bunuh diri hingga gangguan makan ke tenaga ahli manusia, bukan chatbot.