Bumi ternyata menyimpan banyak misteri di balik permukaannya. Tak hanya gunung tinggi dan lautan dalam, di berbagai belahan dunia juga terdapat lubang raksasa yang kedalamannya bikin merinding. Sebagian merupakan hasil aktivitas alam seperti runtuhan tanah atau proses geologi, sementara sebagian lain adalah hasil eksploitasi manusia seperti tambang atau pengeboran ilmiah.
Inilah lubang terdalam yang pernah digali manusia. Terletak di Semenanjung Kola, Rusia, proyek ambisius ini dimulai pada tahun 1970 oleh para ilmuwan Uni Soviet. Tujuannya adalah untuk menembus sedalam mungkin ke dalam kerak bumi demi meneliti komposisinya.
Selama dua dekade, pengeboran terus berlanjut hingga mencapai kedalaman 12.262 meter atau sekitar 12,2 kilometer pada tahun 1989 — lebih dalam daripada titik terdalam Samudra Pasifik!
Lubang ini bukan hasil alam, melainkan tambang berlian raksasa di Yakutia, Siberia Timur. Dikenal juga sebagai Mirny Mine, lubang ini memiliki diameter sekitar 1.200 meter dan kedalaman mencapai 525 meter.
Mir Mine kini menjadi salah satu destinasi wisata geologi yang menakjubkan, sekaligus simbol betapa jauh manusia berani menembus perut bumi demi harta karun alam.
Berada di Utah, Amerika Serikat, Bingham Canyon Mine atau dikenal juga sebagai Kennecott Copper Mine adalah tambang tembaga terbuka terdalam di dunia.
Kedalamannya mencapai 1,2 kilometer dengan lebar lebih dari 4 kilometer. Tambang ini telah beroperasi sejak 1906 dan menjadi salah satu situs penambangan paling produktif di dunia, menghasilkan jutaan ton tembaga, emas, dan perak.
Dari atas, lubang ini tampak seperti kawah raksasa buatan manusia — bukti dari ambisi dan kekuatan teknologi industri tambang.
Disebut juga sebagai “The Big Hole”, lubang ini terbentuk dari tambang berlian di kota Kimberley. Uniknya, lubang ini digali secara manual oleh lebih dari 50.000 pekerja antara tahun 1871 hingga 1914.
Dengan kedalaman sekitar 240 meter, lubang ini menghasilkan lebih dari 3 ton berlian selama masa operasinya. Kini, lokasi ini menjadi situs wisata yang dilengkapi dengan museum sejarah pertambangan berlian Afrika Selatan.
Dari ketinggian, lubang ini tampak menawan — biru kehijauan di tengah lanskap kering — namun tetap menyimpan kisah perjuangan dan keserakahan manusia.
Berbeda dari lubang tambang, Dean’s Blue Hole adalah lubang alami di laut. Terletak di Long Island, Bahama, lubang ini merupakan blue hole terdalam di dunia dengan kedalaman mencapai 202 meter.
Lubang ini terbentuk akibat runtuhan batu kapur yang menciptakan cerukan vertikal di bawah laut. Warna airnya yang biru tua menjadi daya tarik para penyelam ekstrem.
Dean’s Blue Hole juga menjadi lokasi kompetisi freediving internasional, di mana penyelam menantang diri menembus kedalaman laut tanpa alat bantu pernapasan. Namun, di balik keindahannya, lubang ini telah memakan korban karena arus berputar yang kuat di dalamnya.
Terletak di lepas pantai Belize, lubang ini mungkin adalah yang paling terkenal di dunia berkat foto-fotonya yang viral di internet.
Great Blue Hole adalah lubang laut berbentuk lingkaran sempurna dengan diameter lebih dari 300 meter dan kedalaman sekitar 124 meter. Lubang ini terbentuk selama zaman es terakhir ketika permukaan laut jauh lebih rendah.
Ketika air laut naik, gua kapur tersebut terendam dan membentuk lubang raksasa yang kini menjadi salah satu situs selam terbaik di dunia. Jacques Cousteau, penjelajah laut legendaris, pernah menyelam di sini dan menyebutnya sebagai “salah satu tempat menyelam paling indah di planet ini”.
Terletak di wilayah terpencil Northwest Territories, Kanada, Diavik Diamond Mine adalah tambang berlian modern yang dibangun di atas lapisan es.
Lubang tambang ini memiliki kedalaman sekitar 300 meter dan menghasilkan jutaan karat berlian setiap tahun.
Lubang besar ini dulunya adalah tambang tembaga di Butte, Montana, Amerika Serikat. Setelah ditinggalkan pada 1982, lubang sedalam 540 meter ini terisi air hujan dan limpasan asam tambang.
Kini, air di Berkeley Pit berwarna merah kehijauan akibat kandungan logam berat dan zat kimia beracun. Pemerintah menjadikannya zona larangan, karena airnya bisa mematikan bagi manusia dan hewan.
Meski begitu, ilmuwan tertarik meneliti mikroorganisme ekstrem yang bisa hidup di air super asam ini — potensi untuk riset bioteknologi masa depan.
Bukan lubang alami, Glory Hole di Bendungan Monticello, California, merupakan saluran pembuangan air raksasa berbentuk lubang corong dengan diameter sekitar 22 meter dan kedalaman 93 meter.
Lubang ini berfungsi sebagai “safety spillway”, yaitu sistem untuk mencegah bendungan meluap ketika volume air terlalu tinggi.
Ketika air meluap dan masuk ke lubang ini, pemandangannya begitu dramatis — seperti pusaran air yang menelan seluruh danau. Namun, tempat ini sangat berbahaya dan dijaga ketat agar tidak ada yang mendekat.
Lubang alami ini dikenal sebagai “Heavenly Pit” atau “Sumur Langit.” Terletak di provinsi Chongqing, Tiongkok, Xiaozhai Tiankeng adalah sinkhole terbesar di dunia berdasarkan volume.
Lubang ini memiliki kedalaman 662 meter, lebar 626 meter, dan panjang 511 meter. Di dasarnya terdapat hutan lebat dan sungai kecil yang membentuk ekosistem unik tersendiri.
Para peneliti menyebut tempat ini sebagai “surga tersembunyi di bawah bumi.”
Meski bukan lubang vertikal seperti tambang, Qattara Depression di Gurun Barat Mesir merupakan salah satu titik terendah di daratan Afrika.
Kawasan ini berbentuk seperti cekungan luas sepanjang 300 kilometer dengan titik terdalam sekitar 133 meter di bawah permukaan laut.
Menariknya, para ilmuwan sempat merancang proyek raksasa untuk mengalirkan air Laut Mediterania ke Qattara guna menghasilkan listrik tenaga air. Namun, proyek itu terlalu mahal dan rumit untuk diwujudkan.
Lubang ini adalah sumur tangan terdalam di dunia yang digali di Brighton, Inggris, pada abad ke-19.
Dibangun tanpa alat berat modern, pekerja menggali tanah secara manual hingga kedalaman 392 meter selama lebih dari 4 tahun! Proyek ini bertujuan menyediakan air bagi rumah sakit lokal.
Lubang ini menjadi simbol ketekunan manusia — bayangkan menggali hampir 400 meter hanya dengan sekop dan ember!
Ditemukan pada tahun 2000 di bawah tambang Naica, Meksiko, Cave of Crystals adalah gua luar biasa dengan formasi kristal selenite raksasa.
Lubang ini berada di kedalaman sekitar 300 meter dan berisi kristal yang panjangnya bisa mencapai 12 meter. Namun, suhu di dalam gua mencapai 58°C dengan kelembapan hampir 100%, membuatnya mustahil dimasuki tanpa perlindungan khusus.
Lubang ini muncul tiba-tiba di tengah kota Guatemala pada tahun 2010 dan menelan seluruh bangunan tiga lantai!
Lubang vertikal dengan kedalaman sekitar 100 meter ini terjadi akibat kombinasi pipa bocor, hujan deras, dan tanah vulkanik yang rapuh.
Warga sempat panik, mengira lubang itu akibat aktivitas gempa atau bahkan ulah supranatural. Namun, para geolog menjelaskan bahwa ini murni akibat keruntuhan tanah di bawah kota.
Fenomena lubang raksasa, baik alami maupun buatan, selalu memunculkan rasa takjub sekaligus ngeri. Ada yang menjadi situs wisata, tapi tak sedikit juga yang berbahaya dan mematikan.
Lubang-lubang alami seperti Xiaozhai Tiankeng dan Dean’s Blue Hole terbentuk akibat pelarutan batu kapur oleh air bawah tanah. Proses ini berlangsung ribuan tahun hingga akhirnya tanah di atasnya runtuh membentuk lubang besar.
Sedangkan lubang buatan manusia, seperti tambang atau pengeboran, menunjukkan kemampuan luar biasa teknologi — namun juga memperlihatkan bagaimana eksploitasi berlebihan terhadap bumi bisa menimbulkan risiko besar.
Bagi para peneliti, lubang-lubang ini adalah jendela menuju masa lalu Bumi. Namun bagi sebagian orang, lubang semacam itu memicu imajinasi mistis: dari “pintu neraka” di Rusia, hingga “mulut naga” di Cina. Tak heran banyak mitos lahir di sekitar tempat-tempat ini.
Meski demikian, semuanya mengingatkan kita pada satu hal — betapa kecilnya manusia di hadapan alam.
Bumi yang kita pijak menyimpan begitu banyak rahasia di dalam perutnya. Dari lubang terdalam hasil tangan manusia seperti Kola Superdeep Borehole, hingga lubang alami megah seperti Xiaozhai Tiankeng di Tiongkok, semua menunjukkan keajaiban geologi sekaligus kekuatan luar biasa alam.
Beberapa lubang kini menjadi objek wisata geologi kelas dunia, sementara lainnya tetap tertutup dan berbahaya.
Namun yang pasti, setiap lubang ini menjadi pengingat bahwa meskipun manusia telah menembus ruang angkasa, masih banyak bagian dari Bumi sendiri yang belum sepenuhnya kita pahami.
Siapa tahu, di masa depan, teknologi akan memungkinkan kita menjelajahi lebih dalam lagi — menembus batas kerak bumi, dan mengungkap rahasia tersembunyi di bawah kaki kita.
By : BomBom
Sinusitis merupakan salah satu penyakit yang cukup umum menyerang sistem pernapasan bagian atas. Kondisi ini…
Polisi Gerebek Komplotan Begal Sadis yang Resahkan Medan Petugas Polsek Medan Baru akhirnya berhasil mengungkap…
legenda yang selalu dihindari oleh warga: hutan itu dikenal sebagai Leuweung Sarebu Lelembut, “Hutan Seribu…
Suasana malam berubah tegang ketika sembilan polisi mendatangi rumah Onadio Leonardo, mantan vokalis Killing Me…
Di sebuah kampung kecil yang tenang, tersembunyi di balik aroma harum bunga wangi yang mengalir…